Liputan6.com, Bogota: Orgasme memang sangat fantastis. Tapi apa jadinya kalau proses puncak asmara itu adalah palsu. Menurut penelitian, wanita kerap melakukan hal ini untuk membuat pasangan mereka tetap setia.
Sebuah laporan yang disusun Farnaz Kaighobadi dari Columbia University, Todd Shackelford dan Viviana Weekes Shackelford dari Oakland University menyebutkan, prilaku pasangan yang menjaga keutuhan itu ditemukan lebih umum di antara wanita dengan kecurigaan pada suami yang mungkin menempuh perbuatan menyimpang.
Dalam prosesnya, para peneliti menyurvei 453 wanita berusia 18 hingga 46 tahun. Mereka telah melakukan hubungan selama setidaknya enam bulan, dan setengah dari mereka terlibat dalam studi yang mengakui memalsukan orgasmenya.
"Salah satu alasan tertentu yang muncul dari banyak penelitian adalah untuk menjaga pasangan saya tertarik dalam hubungan ini atau untuk mencegah dia lari dari hubungan tersebut atau meninggalkan hubungan untuk wanita lain," ujar Kaighobadi seperti dikutip laman Timesofindia.com, belum lama ini.
Para peneliti juga menemukan kelompok perempuan yang berpura-pura orgasme lebih cenderung memiliki kecurigaan pada kesetiaan pasangan mereka dibandingkan mereka yang tak pernah berpura-pura merasakan orgasme.
Hasil riset yang akan dipublikasikan dalam The Archive of Sexual Behaviors ini selayaknya menjadi perhatian bagi pasangan yang ingin mempertahankan rumah tangga. Karena bagaimana pun, kepuasan dalam urusan ranjang menjadi penguat hubungan kasih yang telah terjalin.
Sementara munculnya kecurigaan antarpasangan, bisa diatasi dengan komunikasi yang sehat antarpasangan yang bisa memupuk rasa saling percaya keduanya.(AIS)