Liputan6.com, Paris: Kemampuan kognitif dapat melemah pada usia 45 tahun, bukan sekitar usia 60 tahun seperti pandangan umum. Ini berdasarkan penelitian yang dipublikasikan oleh Jurnal Kesehatan Inggris (BMJ) pada Jumat (6/1).
Penelitian yang dipimpin oleh Archana Singh-Manoux dari Pusat Penelitian Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat di Prancis dan Universitas London tersebut meneliti 5.198 pria dan 2.192 wanita selama 10 tahun sejak 1997.
Para sukarelawan adalah para pegawai pemerintah London yang berusia antara 45-70 tahun yang terdaftar dalam penelitian kesehatan jangka panjang.
Selama lebih dari 10 tahun, para sukarelawan tersebut diuji sebanyak tiga kali --mengenai daya ingat, kosa kata dan keterampilan di bidang audio dan visual.
Hasilnya adalah terdapat penurunan kemampuan penalaran sebesar 3,6 persen pada pria berusia 45-49 tahun dan 9,6 persen pada usia 65-70 tahun. Sementara angka untuk sukarelawan perempuan adalah 3,6 dan 7,4 persen.
"Penurunan kemampuan kognitif terbukti terjadi pada usia paruh baya," demikian tertulis dalam laporan tersebut, yang mendefinisikan usia paruh baya pada rentang 45-49 tahun.
Temuan tersebut sebaiknya memicu penelitian lanjutan mengenai bagaimana upaya menghentikan kemerosotan penalaran, tulis peneliti.
Banyak kelompok masyarakat menghadapi "peningkatan tanggungan" karena bertambahnya jumlah orang berusia lanjut sebagai dampak dari meningkatnya angka harapan hidup, tulis mereka.
"Perubahan ini tampaknya memberikan dampat yang besar terhadap kehidupan individu dan komunitas secara luas. Lemahnya penalaran mungkin menjadi hambatan paling utama pada usia lanjut."(ANT/AFP/MEL)