Manisnya Nostalgia Es Dung Dung

KapanLagi.com: Woman
KapanLagi.com: Woman
Manisnya Nostalgia Es Dung Dung
Jan 11th 2012, 09:03

Kita mungkin cukup beruntung tinggal di negara yang kaya akan sisi kultur yang kuat, keragaman budaya serta kekayaan sumber alam ini juga membuat orang Indonesia lebih punya banyak cara untuk meracik menu–menunya yang memberikan identitas bangsa ini akan kekayaan kuliner.

KapanLagi.com - Dari ragam kekayaan alamnya menjadikan Indonesia sebagai salah satu, negara Asia yang memiliki kekayaan rasa atau flavors pada rangkaian koleksi kuliner. Setidaknya begitulah yang di ungkap chef Sandra Djohan dalam acara yang digelar Wall's Dung Dung dengan tajuk "Inspirasi Rasa Nusantara bersama Wall's Dung Dung" kemarin (10/1) kemarin di Demang Restaurant Thamrin.

Acara resmi peluncuran produk terbaru dari keluarga Wall's, Wall's Dung Dung ini dikemas secara interaktif dalam talk show, cooking demo dan games kompetisi menghias menu dengan Wall's Dung Dung. Berbagai kreasi menu penuh inspirasi yang memadukan bahan asli Indonesia dan lezatnya Wall's Dung Dung disajikan secara menarik dalam kegiatan ini.

Dalam sejarahnya Es krim memang bukan makanan yang asli milik Indonesia, bangsa ini mengenal menu dessert dingin ini melalui orang–orang Belanda. Sajian mewah para noni dan sinyo Belanda ini memancing kreativitas orang Indonesia untuk membuatnya secara sederhana dengan mempergunakan bahan–bahan asli Indonesia. Kelapa bahan yang mudah ditemukan dan memiliki rasa yang kurang lebih sama dengan bahan utama susu diolah menjadi menu es krim bercita rasa yang khas yaitu Es Dung Dung atau juga dikenal dengan Es Tung Tung. Nama es ini juga diambil dari nama suara yang keluar saat penjual memukul kempul (gong mini gantung).

xxxxxxx

"Kelahirannya dilatarbelakangi oleh keinginan untuk mempopulerkan jajanan Indonesia, melestarikan Es Dung Dung yang dahulu pernah menjadi favorit banyak orang, melestarikan Es puter ini dalam kemasan lebih mewah," begitu ungkap Nuning Wahyuningsih selaku senior Brand Manager Wall's pada konferensi pers saat ditanya mengenai alasan Wall's mengangkat Es Dung Dung sebagai produk terbarunya.

Nuning juga menambahkan Wall's ingin mengingatkan kembali manisnya nostalgia es Dung Dung yang kental akan nilai tradisi dan kebersamaan melalui Wall's Dung Dung. Dengan bahan dasar asli Indonesia, Wall's Dung Dung menawarkan dua varian khas Indonesia, yaitu nangka dan kelapa muda.

Melalui beberapa kegiatan Walls memperkenalkan untuk pertama kalinya produk terbarunya ini, seperti pada bulan Ramadhan menggelar free tasting di 8 mesjid di Jakarta, untuk beberapa kegiatan yang melibatkan banyak tamu kehormatan seperti duta besar yaitu pada acara HUT RI juga HUT Monas.

Dalam perbincangannya tim Vemale dengan Nuning usai acara, beliau mengungkap bahwa Wall's ke depannya untuk menggali rasa–rasa baru, karena ia percaya, Indonesia masing–masing daerahnya memiliki ragam jajanan traditional sendiri–sendiri.

Dalam kesempatan ini juga, Chef Sandra Djohan, Chef muda yang memiliki kecintaan besar terhadap kuliner Indonesia, memberikan 2 resep sederhana, padukan dessert dengan Wall's Dung Dung, yaitu Lumpia Manis ala dengan Wall's Es Dung Dung dan Crème Brulee Kelapa dengan Wall`s Es Dung Dung. (wo/ana/bee)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post