Senin, 30 Januari 2012 | 14:56 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi terbaru mengungkapkan orang cenderung berbohong saat mengirimkan pesan pendek melalui telepon seluler (ponsel).
Para peneliti mengatakan lebih mudah bagi orang untuk berbohong saat berkirim pesan pendek (SMS) ketimbang ketika berkomunikasi secara langsung atau melalui video. Pasalnya, mereka tidak merasa diawasi.
Ini hasil penelitian terbaru David Jingjun Xu, profesor bidang bisnis di Wichita State University School of Business di Wichita yang bekerja sama dengan rekan-rekannya dari University of British Columbia (UBC) di Kanada. Cara penelitiannya dengan meminta 170 mahasiswa bisnis UBC untuk melakukan perdagangan saham palsu baik dengan video maupun pengiriman pesan pendek.
Para partisipan berperan sebagai broker yang diberi tahu bahwa mereka akan menerima imbalan jika penjualan saham meningkat. Mereka juga diberi tahu bahwa saham yang mereka jual akan kehilangan separuh nilainya.
Sementara para pembeli saham diberi tahu mereka akan menerima uang tunai tergantung dari nilai saham mereka tanpa informasi tambahan apa pun. Ketika transaksi sudah selesai, para pembeli ditanya apakah broker mereka berbohong.
Setelah mengevaluasi broker yang diduga berbohong, para peneliti kemudian melihat jenis informasi yang digunakan para broker tersebut dalam melakukan perdagangan.
Hasil penelitian yang akan dipublikasikan di Journal of Business Ethics edisi Maret mendatang mengungkapkan bahwa 95 persen para pembeli yang menerima informasi melalui pesan pendek cenderung mendapat informasi bohong ketimbang mereka yang berkomunikasi melalui video.
Sebanyak 31 persen melaporkan mereka ditipu ketimbang pembeli yang melakukan transaksi secara langsung dan 18 persen merasa dibohongi dibandingkan yang melakukan transaksi dengan video.
Para peneliti mengatakan salah satu penjelasan yang masuk akal mengenai berkurangnya tingkat kebohongan dalam komunikasi via video adalah bahwa video bisa membuat seseorang merasa lebih diawasi--sebuah persepsi yang disebut spotlight effect.
Tim yang dipimpin Xu yakin bahwa temuan ini bisa membantu para konsumen menghindari masalah kebohongan dalam transaksi online.
HEALTH DAY I ARBA'IYAH SATRIANI