Panduan Orangtua Saat Si Kecil Bertanya

KOMPASfemale
KOMPASfemale
Panduan Orangtua Saat Si Kecil Bertanya
Jan 6th 2012, 11:19

KOMPAS.com - Tanggapi setiap pertanyaan anak dengan positif agar dapat memancing keingintahuannya. Berikan jawaban yang logis dan benar, jangan asal menjawab yang tentunya nanti tidak memberi manfaat apa pun bagi anak. Bagaimana cara menjawab yang tepat, Anna Surti Ariani, SPsi, Msi, psikolog keluarga, menyarankan beberapa hal ini:

Do's: 1. Berikan jawaban lugas dan benar. Anak usia prasekolah lebih mudah menerima jawaban dalam kalimat pendek yang mudah dicernanya. Hindari penggunaan kata-kata yang membentuk kalimat membingungkan. 2. Jangan mudah panik. Kalau pertanyaannya terlalu mengejutkan orangtua, coba konfirmasi lagi, apa maksud pertanyaannya. Seringkali orangtua terlalu berlebihan menangkap pertanyaan anak, padahal maksudnya tidaklah demikian. 3. Cari konfirmasi lebih lanjut. Kalau ia terus mencecar alias mengajukan pertanyaan berantai, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan orangtua, seperti mengajaknya mencari jawaban dengan membaca buku, menjelajah di internet atau kembali bertanya, "Kalau menurut kamu mengapa demikian?" Atau coba ingatkan bahwa jawaban itu pernah Anda berikan sebelumnya, "Coba Kakak ingat-ingat, Mama sudah pernah menjawab, loh." 4. Praktik langsung kadang lebih tertanam ketimbang jawaban lisan. Sesekali ajak anak ke kebun binatang, hutan kota, atau tempat lainnya yang memungkinkannya menemukan sendiri jawaban atas pertanyaannya. Don'ts: 1. Jangan pernah berbohong atau menjawab sekenanya. Bisa jadi jawaban yang salah atau menyesatkan justru tertanam dalam memorinya. Kalau sudah seperti ini, anak akan mendapatkan pemahaman yang salah. 2. Jangan juga mematikan rasa ingin tahu anak. Misalnya dengan mengatakan, "Aduh, kamu kok nanya melulu, ya?" atau "Capek ah, jawabnya, Adek kalau bertanya enggak bisa berhenti." Jawaban seperti ini hanya akan mematikan rasa ingin tahu anak. Lama kelamaan anak menjadi malas bertanya yang akhirnya akan menutup wawasan dan pengetahuannya. 3. Jangan lupakan janji untuk menjawab. Kalau sedang sibuk, katakan, "Mama sekarang lagi menggoreng, takut gosong. Nanti selesai memasak, Mama bantu cari jawabannya, ya." Jangan melupakan janji itu, sekalipun anak sudah tidak lagi bertanya. Bila Anda melupakannya dan melakukan berulang, anak akan menyadari bahwa orangtuanya mengabaikannya. 4. Jangan mengalihkan tanggung jawab pada orang lain, seperti, "Tanya Papa deh, pasti Papa lebih tahu." Hal ini akan memberi kesan si ibu malas menjawab pertanyaan. 5. Jangan selalu menjawab tidak tahu. Perbanyak wawasan agar bisa menjawab pertanyaan anak. Orangtua yang terlalu sering menjawab tidak tahu akan menimbulkan kesan tidak kompeten. Dalam jangka panjang, anak akan kehilangan rasa hormat atau bahkan meremehkan orangtuanya. 6. Jangan menjawab, "Sana, cari sendiri di google." Cara seperti ini kurang bijak, karena anak dapat menemukan apa saja di belantara dunia maya. Untuk anak usia prasekolah, pendampingan selama menggunakan internet sangat dibutuhkan. (Tabloid Nakita/Marfuah Panji Astuti)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post