KOMPAS.com - Sebagian orang menganggap patah hati hanya bisa dihadapi oleh orang yang putus cinta. Namun sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa patah hati yang dialami karena putus cinta dan kehilangan orang yang dicintai akibat kematian, dapat membunuh Anda.
Penelitian yang dilakukan oleh Beth Israel Deaconess Medical center menemukan bahwa risiko seseorang menderita serangan jantung bisa meningkat sekitar 21 kali dalam 24 jam pertama setelah kehilangan orang yang dicintai.
Selama lima tahun, para peneliti ini mewawancarai 2.000 pasien yang menderita serangan jantung, dan mengajukan pertanyaan tentang hal yang bisa memicu peningkatan serangan jantung mereka. Hasilnya, risiko serangan jantung meningkat delapan kali lebih tinggi dari normal selama seminggu setelah kematian orang yang dicintai. Meskipun pada akhirnya akan menurun, namun risikonya tetap tinggi setidaknya selama satu bulan.
Pada penelitian sebelumnya ditunjukkan bahwa kesehatan seseorang akan menurun setelah kematian seseorang yang dicintai. Namun, selain masalah kesehatan ada sindrom patah hati yang berpengaruh mirip seperti orang yang patah hati karena putus cinta.
Para peneliti ini menghubungkan peningkatan risiko kematian akibat adanya perasaan depresi, kecemasan, dan kemarahan yang datang bersama dengan kesedihan. Perasaan ini akan menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah yang berbahaya untuk jantung.
"Rasa emosional dari patah hati ini bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah pada serangan jantung," jelas Murray Mittleman, penulis buku 10 Ways to Mend a Broken Heart.
Sumber: Your Tango