Pro Kontra Cara Menutupi Uban

KOMPASfemale
KOMPASfemale
Pro Kontra Cara Menutupi Uban
Jan 9th 2012, 11:33

KOMPAS.com -  Uban muncul karena banyak faktor, seperti keturunan, gaya hidup, dan stres. Sejumlah faktor inilah yang memengaruhi melanosit dalam memproduksi melanin (pigmen warna rambut). Jika produksi pigmen warna rambut yang terjadi secara alami di folikel rambut terhenti, uban mulai bermunculan.

Orang Asia, yang umumnya berambut hitam, memiliki pigmen rambut eumelanin yang berwarna merah tua atau hitam. Jika kehilangan eumelanin ini, maka warna rambut orang Asia akan berubah menjadi kelabu atau putih. Proses inilah yang disebut sebagai rambut beruban.

Ketika 1-2 helai rambut putih mulai muncul, jangan langsung mencabut uban. Sama seperti rambut pada umumnya, secara alami, uban akan melalui proses perontokan. Solusi mengatasi uban yang mulai muncul adalah dengan menutupinya.

Ada banyak cara menutupi uban, mulai yang sifatnya sementara hingga permanen. Setiap cara mempunyai pro dan kontra. Pilihan kembali kepada Anda.

1. Make up rambut. Cara menutupi uban yang sifatnya sementara ini seperti mengaplikasikan make up, dengan rambut sebagai obyek utamanya. Jenis produk dan aplikasinya juga sederhana. Pigmen warna yang dicampur wax atau minyak diaplikasikan menggunakan maskara atau semir kecil. Cara ini bersifat sementara, dan akan hilang jika Anda mencuci rambut. Pro: Cara ini disukai karena murah, praktis, tepat untuk perempuan yang memiliki beberapa helai uban saja, aman dan tidak berbahaya. Kontra: Pewarnaan sulit disesuaikan dengan warna rambut yang tak beruban, dan produk mudah rusak jika mengering.

2. Pewarnaan rambut di area tertentu. Cara menutupi uban yang satu ini terbilang lebih permanen, namun dalam jangka waktu tertentu saja. Fokusnya lebih kepada pewarnaan rambut, namun hanya diaplikasikan di rambut beruban saja.

Pro: Mereka yang menyukai cara ini menilai pewarnaan rambut seperti ini murah dan mudah. Uban yang ditutupi dengan pewarnaan rambut takkan terlihat selama beberapa minggu. Kontra: Cara ini memicu kekhawatiran, terutama soal pewarnaan rambut yang jika hasilnya tak memuaskan, Anda harus menerima risiko berpenampilan dengan rambut tak sesuai harapan. Karena uban juga bertumbuh panjang, maka nantinya Anda harus mengecat rambut kembali untuk menutupi bagian uban yang belum diwarnai. Pewarnaan rambut yang dilakukan berulang dan terlalu sering, berisiko merusak rambut jika tak dibarengi perawatan yang baik dan benar.

3. Pewarnaan rambut permanen. Nah, kalau cara yang ini, Anda harus mewarnai seluruh rambut Anda, bukan hanya pada bagian tertentu saja (bagian yang beruban). Pewarnaan rambut akan meresap ke kutikula (batang rambut) dan korteks (bagian inti rambut). Beberapa produk pewarnaan rambut dirancang khusus untuk rambut beruban, mengandung pelembab atau kondisioner untuk mengatasi rambut kering yang kerap dialami rambut beruban. Pro: Tak mahal jika Anda mengerjakannya sendiri di rumah. Cara ini disukai juga karena Anda bisa memilih warna rambut sesuai selera dan bertahan dalam beberapa minggu ke depan. Kontra: Perawatan seperti ini menjadi mahal jika Anda mengaplikasikannya di salon. Karena pewarnaan cenderung permanen, Anda harus menanggung risiko jika bosan atau tak suka dengan warna rambut baru Anda. Pewarnaan rambut juga menimbulkan sejumlah risiko seperti rambut kering dan lainnya. Anda harus lebih rajin merawat rambut yang diwarnai untuk menghindari kerusakan.

Sumber: SELF

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post