KOMPAS.com - Tanya: "Saya baru menikah satu tahun. Enam bulan lalu, saya pernah keguguran saat kandungan memasuki usia tiga bulan. Padahal, malam sebelum kejadian itu, saya periksa kehamilan seperti biasa, dokter mengatakan kehamilan saya bagus. Esok harinya, saya mengeluarkan darah.
Setelah cek ke rumah sakit terdekat, menurut dokter jaga, janin saya sudah tidak berkembang, dan harus dikuret. Saya sempat tidak terima dengan diagnosa itu. Dua hari kemudian saya memeriksakan diri ke dokter kandungan saya. Menurut dokter, janin saya sudah "tidak ada". Dan menurut dokter lagi, penyebab saya keguguran bisa jadi karena saya salah makan. Memang waktu itu saya sering makan mie instan.
Yang ingin saya tanyakan, mengapa saya bisa mengalami keguguran hanya dalam waktu satu malam saja? Apakah benar makanan bisa menjadi penyebabnya? Kalau iya, makanan apa saja yang semestinya saya hindari agar tidak mengalami keguguran lagi?
(Raina, Jakarta)
Jawab: Saya ikut prihatin dengan masalah yang Anda alami. Kematian janin, yang pada pemeriksaan sebelumnya dalam keadaan baik, memang bisa saja terjadi. Seringkali sulit dijelaskan secara pasti apa penyebab janin meninggal dunia.
Namun, sebagai informasi saja, penyebab kematian janin pada kehamilan kecil bisa disebabkan banyak faktor. Bisa karena adanya kelainan kromosom, infeksi seperti Torch atau adanya pengentalan darah si ibu.
Untuk mengetahui kondisi janin sebelum terjadinya kematian, perlu diketahui apakah pemeriksaan malam sebelumnya itu dilakukan USG? Apakah ada trauma seperti jatuh dan sebagainya? Atau mungkin ada pengaruh minum obat-obatan tertentu.
Pengaruh konsumsi mie instan yang sering, masih mungkin menjadi penyebab janin tak berkembang. Namun, hal ini belum ada penelitian yang pasti tentang keamanan makanan dalam kemasan.
Untuk kehamilan berikutnya, ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari. Antara lain, makanan yang mentak baik daging mau pun sayuran, seafood dari laut dangkal seperti kerang, kepiting, dan udang kering. Hindari juga makan makanan cepat saji dan makanan yang dibakar atau dipanggang di atas bara.
Jangan lupa juga untuk memeriksakan diri ke laboratorium. Hal ini untuk mendeteksi adanya infeksi dan pengentalan darah sehingga bisa segara diantisipasi dan diobati.
(Chic/dr Prima Progestian, SpOG, Dokter Spesialis Kebidanan & Kandungan Brawijaya Women & Children Hospital)