salah satu peserta kontes pelukan terlama di dunia (capt. ITN Production)
VIVAnews - Pelukan menjadi elemen penting untuk mengekspresikan kehangatan antar pasangan. Tapi bagaimana jika harus memeluk pasangan selama berjam-jam tanpa jeda? Mungkin hanya empat pasangan yang mengikuti kontes pelukan terlama ini yang bisa menjawab.
Seperti dikutip Huffingtonpost, Empat pasangan asal London itu menghabiskan lebih 24 jam berdiri sambil berpelukan, pekan lalu. Mereka meraih penghargaan dari Guinness World Record untuk kategori pelukan terlama di dunia.
Mulanya ada enam pasangan yang mengikuti kontes itu. Mereka mulai menautkan tubuhnya ke masing-masing pasangan pada 19 Januari, di stasiun kereta api internasional St Pancras.
Hanya boleh beristirahat selama lima menit setiap jam, seluruh pasangan harus bersaing memecahkan rekor sebelumnya yang mencapai 24 jam 44 menit.
Sehari berlalu, dua pasangan telah menyerah. Sementara empat pasangan yang bertahan berhasil melewati rekor. Salah satunya adalah Lorna Tulett, bintang 'The Choir' yang tayang di BBC. Cucuran keringat serasa lem yang membuat tubuhnya melekat di tubuh sang suami, Bryan.
"Benar-benar keputusan spesial melakukan ini semua dan menjadi perayaan kedatangan kami di London," kata salah satu pemenang kontes ini kepada ITN Productions. "Ini benar-benar sebuah kontes yang menantang."
Kontes ini merupakan bagian dari kampanye terbaru Museum Rekor London untuk mendapatkan rekor dunia sebanyak mungkin menjelang Olimpiade 2012 di London.
Efek Dahsyat Pelukan Dr. Pam Spurr, pakar hubungan asmara, mengatakan, memeluk adalah tindakan sederhana yang memperlihatkan kasih sayang demi menjaga hubungan tetap sehat dan awet. Pelukan bahkan mampu meluapkan perasaan mendalam melebihi kata-kata.
Dalam sebuah hubungan asmara, pelukan membantu memperat keintiman antarpasangan. Saat pasangan tak memiliki hasrat untuk saling memeluk, kemungkinan mereka telah kehilangan keintiman dan merasa jauh satu sama lain.
"Pelukan dan kasih sayang sangat penting dalam sebuah hubungan. Memeluk membuat pasangan saling terhubung secara emosional satu sama lain dan membantu melepaskan stres yang banyak dalam kehidupan sehari-hari," kata Dr. Pam, seperti dikutip dari laman Good to Know.
Pam mengungkap, kontak fisik dengan pelukan menimbulkan perasaan cinta akibat produksi hormon oksitosin. "Oksitosin membuat Anda merasa enak berada di pelukan pasangan dan membawa perasaan bahagia setelah kontak fisik."
Pakar komunikasi Audrey Nelson, PhD, yang juga menulis buku 'You Don't Say', menambahkan, saat pasangan saling memeluk erat hingga menempel ke dada menandakan bahwa mereka ingin lebih intim dan saling melindungi.
"Saat pria memeluk pasangannya dan menempelkan ke dada, ia ingin menunjukkan sebagai pasangan yang satu, perlindungan, dan keintiman yang hangat," katanya.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
Kirim Komentar
Anda harus Login untuk mengirimkan komentar