Liputan6.com, London: Wanita yang mengonsumsi dua cangkir kopi dalam sehari bisa mengubah kadar estrogen. Tetapi meningkat atau menurunnya hormon seks tergantung pada etnisitas Anda.
Dan perubahan kadar estrogen berhubungan dengan gangguan seperti endometriosis dan osteoporosis
Para ilmuwan menemukan bahwa wanita Asia yang mengkonsumsi 200 mg kafein sehari, memiliki tingkat estrogen yang tinggi bila dibandingkan dengan wanita yang mengkonsumsi sedikit kafein, Selasa (31/1).
Namun, perempuan kulit putih yang mengonsumsi 200mg memiliki tingkat estrogen yang sedikit lebih rendah dibandingkan mereka yang sedikit mengonsumsi, sementara dengan wanita berkulit hitam mengalami sedikit perubahan.
Tim dari University of Utah, yang meneliti lebih dari 250 wanita antara 2005 dan 2007, menemukan bahwa sumber kafein bisa mengubah hasil. Wanita yang mengonsumsi kafein kemudian minuman bersoda atau teh hijau memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi apapun etnis mereka.
Namun, perubahan ini tampaknya tidak mempengaruhi ovulasi pada perempuan.
"Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kafein di kalangan wanita usia subur pengaruh kadar estrogen," kata Dr Enrique Schisterman, dari Institut Kesehatan Nasional.
"Untuk jangka pendek, variasi dalam kadar estrogen di antara kelompok yang berbeda tidak terlihat memiliki efek yang disebutkan".
Namun, Dr Schisterman menambahkan: "Kita tahu bahwa variasi di tingkat estrogen berhubungan dengan gangguan seperti endometriosis, osteoporosis, dan endometrium, payudara, dan kanker ovarium.
"Karena lamanya mengonsumsi kafein memiliki potensi mempengaruhi kadar estrogen untuk jangka waktu yang panjang".
Penelitian ini dipublikasikan secara online dalam American Journal of Clinical Nutrition.(Dailymail/MEL)