Rabu, 08 Februari 2012 | 14:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Anda yang suka sekali bercermin, perlu memperhatikan ini. Ternyata melihat diri kita sendiri di cermin secara psikologis cenderung berbahaya.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa para relawan yang melihat bayangan diri mereka di cermin selama 10 menit secara bertahap menjadi cenderung lebih cemas dan depresi atas penampilan mereka – meskipun mereka sebelumnya merasa sangat senang saat mulai bercermin.
Temuan ini mengejutkan, ungkap para ilmuwan, karena mereka hanya menduga berlama-lama menatap diri di depan cermin akan memberikan efek merugikan kepada para relawan yang telah didiagnosis terlebih dulu dengan kondisi 'Body Dysmorphic Disorder (BDD) – para penderitanya terus-menerus mencemaskan penampilan mereka atau ukuran tubuh mereka.
Namun ternyata, para relawan yang sehat pun mulai menunjukkan tanda-tanda stres dan cemas mengenai gambaran tubuh mereka sendiri setelah melihat bayangan diri mereka sendiri selama beberapa menit.
"Bercermin memicu peningkatan stres ( di antara pasien BDD)," ungkap para peneliti dari Institute of Psychiatry di London dalam sebuah laporan di jurnal Behaviour Research and Therapy. Yang menarik, sambung mereka seperti dikutip Daily Mail edisi 8 Februari 2012, "Para partisipan sehat pun menunjukkan respon yang sama saat melihat bayangan mereka."
Para peneliti dari Institute of Psychiatry ingin membandingkan efek bercermin di antara pasien BDD dengan para relawan yang sehat yang tak punya masalah dengan penampilan mereka. Mereka merekrut 25 penderita dan 25 'pengontrol' serta menempatkan mereka dalam dua kali tes. Sebagian dari mereka adalah wanita.
Seperti yang diperkirakan, hasilnya menunjukkan bahwa pasien BDD menjadi semakin stres dengan penampilan mereka, bahkan hanya 25 detik setelah melihat bayangan mereka.. Namun yang tidak diduga adalah mereka yang masuk di grup 'sehat' pun mulai menunjukkan tanda-tanda cemas dan stres ketika mereka harus melihat di cermin selama 10 menit.
Menurut beberapa survei, wanita Inggris bercermin sekitar 38 kali per hari dan pria 18 kali per hari. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa wanita lebih kritis dengan penampilan mereka ketimbang pria serta cenderung untuk mengagumi yang mereka lihat di cermin.
Dikatakan para peneliti bahwa hal tersebut kemungkinan karena semua orang suka melihat penampilan mereka secara sekilas dari waktu ke waktu. Di sisi lain, kebanyakan orang sehat tidak menghabiskan waktu lama untuk menganalisis penampilan mereka. "Orang yang tidak mengalami BDD lebih stres ketika melihat di cermin untuk waktu yang lama, berbeda dengan jika hanya melihat dalam waktu yang singkat," kata para peneliti itu.
Beberapa penelitian mengungkapkan sekitar delapan dari 10 wanita tidak nyaman dengan bayangan mereka. Pada studi terbaru ini, para psikolog meneliti seberapa jauh cermin bisa memicu kecemasan dan kelelahan di antara pasien BDD. Penyakit ini mempengaruhi sekitar 600 ribu orang di Inggris. Hal ini ditunjukkan dengan kecemasan berlebihan atas satu atau lebih bagian tubuh, meskipun ia tampak sangat normal.
Penyebabnya tidak diketahui tetapi hal ini lebih cenderung terjadi pada orang yang mempunyai sejarah depresi. Banyak orang memoleskan make up tebal dan berat untuk menyamarkan sesuatu yang mereka duga sebagai kekurangan dan berulang kali mencari kepastian dengan melihat di cermin. ARBA'IYAH SATRIANI/ DAILY MAIL