Berpuasa Efektif Melawan Kanker

Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Berpuasa Efektif Melawan Kanker
Feb 10th 2012, 09:44

Jum'at, 10 Februari 2012 | 15:46 WIB

TEMPO.CO - Tidak makan selama beberapa waktu atau berpuasa bisa membantu melawan kanker dan meningkatkan efektivitas pengobatan. Sebuah studi menemukan bahwa berpuasa memperlambat pertumbuhan dan penyebaran kanker serta menyembuhkan beberapa jenis kanker ketika dikombinasikan dengan kemoterapi. Temuan ini diharapkan bisa mendorong perkembangan pengobatan yang lebih efektif. Saat ini penelitian lebih lanjut sedang dilakukan.

Penemuan terbaru yang dipublikasikan di jurnal Science Translational Medicine mengungkapkan bahwa sel-sel tumor merespons puasa berbeda dibandingkan sel normal. Bukannya memasuki keadaan tidak aktif seperti hibernasi, sel-sel tersebut terus tumbuh dan berkembang untuk kemudian menghancurkan dirinya sendiri.

Ketua peneliti, Profesor Valter Longo dari University of Southern California, berkata, "Sel itu, pada kenyataannya, melakukan bunuh diri sel. Apa yang kita lihat adalah bahwa sel kanker berusaha untuk mengkompensasi dari semua yang hilang di dalam darah setelah berpuasa. Kemungkinan ia mencoba untuk menggantikannya, tetapi tak bisa."

Profesor Longo dan timnya meneliti dampak dari puasa terhadap payudara, jalur urine, dan kanker ovarium pada tikus. Berpuasa tanpa kemoterapi menunjukkan adanya perkembangan yang lambat dari kanker payudara, kanker kulit melanoma, kanker otak glioma, dan neuroblastoma–sebuah kanker yang terbentuk dalam jaringan syaraf.

Dalam setiap kasus, diketahui bahwa mengkombinasikan puasa dengan tindakan kemoterapi ternyata membuat pengobatan kanker lebih efektif. Beberapa siklus puasa dikombinasikan dengan kemoterapi menyembuhkan 20 persen dari mereka dengan kanker yang agresif, sementara 40 persen penyebaran kanker dibatasi. Tak seekor tikus, yang menjadi obyek penelitian, bisa bertahan jika hanya dikemoterapi.

Para ilmuwan sudah meneliti efek berpuasa pada pasien manusia, tetapi hanya sebuah percobaan klinis yang dilakukan beberapa tahun lalu. Saat itu diketahui bahwa pasien kanker benar-benar mendapatkan manfaat dari pembatasan kalori. Meski demikian, para peneliti menegaskan bahwa berpuasa bisa berbahaya untuk pasien yang sudah kehilangan berat badan atau dipengaruhi oleh faktor risiko yang lain, seperti diabetes.

Profesor Longo mengatakan bahwa studi ini hanya mengetes jika pasien bisa menoleransi puasa jangka pendek, yakni dua hari sebelum dan satu hari sesudah kemoterapi. "Kami tidak tahu apakah hal ini efektif pada manusia," kata dia seperti dikutip Daily Mail edisi 8 Februari 2012.

"Ini terbatas pada pasien tertentu dan mereka juga harus bertemu dengan onkologis serta bertanya, 'apakah bisa berpuasa sambil kemoterapi?' atau tanpa itu jika kemoterapi tidak direkomendasikan," ujarnya.

DAILY MAIL I ARBA'IYAH SATRIANI

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post