Rabu, 08 Februari 2012 | 09:21 WIB
TEMPO.CO, Moskow - Dapatkah infeksi virus human immunodeficiency virus (HIV) dicegah? Inilah pertanyaan yang akan dicari jawabannya oleh Center for Virology and Biotechnology, Vektor, di Rusia. Pusat penelitian yang dibiayai negara ini mencoba membuat vaksin yang bisa menginduksi antibodi yang kuat (antigen).
"Kami telah berhasil menyelesaikan tahap pertama uji klinis vaksin HIV," kata pimpinan Vektor, Alexander Sergeyev. Vaksin ini sekarang tengah menunggu persetujuan untuk tes tahap kedua.
Vektor sebelumnya mengatakan telah mengembangkan salah satu vaksin yang terkuat dan paling maju di dunia. Bila tahapan uji selesai dan sukses, maka akan menjadi harapan baru bagi para pengidap HIV/AIDS yang belum ditemukan obatnya hingga saat ini.
Pada 1 November, Rusia memiliki 636.979 kasus HIV yang dikonfirmasi sejak pencatatan dimulai pada 1987. Jumlah tersebut hampir dua kali lipat sejak tahun 2006. Sebanyak 104.257 pasien HIV telah meninggal.
HIV (human immunodeficiency virus) menginfeksi sel-sel sistem kekebalan tubuh dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya. Infeksi virus ini menyebabkan kerusakan progresif dari sistem kekebalan tubuh, meruntuhkan kemampuan tubuh untuk menangkis infeksi dan penyakit. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) mengacu pada tahapan lebih lanjut dari infeksi HIV.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), jumlah orang yang hidup dengan HIV di seluruh dunia terus berkembang hingga mencapai 33,3 juta orang di 2009 dengan 2,6 juta infeksi baru dan 1,8 juta terenggut nyawanya oleh virus ini.
HIV/AIDS tetap menjadi salah satu tantangan paling signifikan di dunia, terutama di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Sekitar 10 juta orang di seluruh dunia yang terinfeksi HIV tidak memiliki akses pada perawatan kesehatan yang memadai.
TRI P B | RIANOVOSTI