KapanLagi.com - FITNESS dan OMG! yahoo melakukan survey pada 2000 responden, mencari siapa yang jadi favorit. Temukan banyak kejutan di artikel ini, dan yang paling penting, simak rahasia tubuh indah selebritas pujaan Anda.
Kenapa Kita Peduli?
Minggu lalu saya membuka tabloid tentang selebritas dan terlihat wajah cerah Reese Whiterspoon yang mengenakan t-shirt dan rok pendek, sedang bersama suami barunya. Dalam beberapa detik, terlintas di benak: Wah, dia terlihat senang, tapi kok perutnya 'bergelombang'? Oh, jangan-jangan dia sudah stop olahraga lari. Saya tahu dia pelari. Atau karena kostumnya? T-shirt kedodoran tidak menampakkan kecantikan tubuh mungilnya – siapapun tak pernah terlihat prima dalam kaus kebesaran. Apalagi dia sudah punya dua anak. Seharusnya bisa tampil lebih sexy, Oh oh oh... tiba-tiba saya sadar bahwa saya sangat menghakimi. Padahal, tubuh Reese cukup lumayan. Dan kenyataan bahwa ia tak terobsesi tubuh kurus sungguhlah sesuatu yang patut diacungi jempol. Dia bisa tetap jadi role model. Hmm...tapi memang dia terlihat lebih tembem, pasti gara-gara terlalu banyak delivery order masakan Cina, dan menikmatinya sambil bersantai di sofa bersama sang suami. Hmm...
Lalu kemudian muncul pertanyaan lain: apa yang membuat saya demikian rela membuang beberapa saat dalam hidup saya yang sudah cukup sibuk, untuk mengamati dan berpikir tentang seseorang yang tak saya kenal? Mengapa saya sampai memikirkan apakah dia terlalu banyak makan ayam saus merah? Apa peduli saya? Jangan-jangan saya sudah gila.
Tapi, jika memikirkan selebritas membuat saya dicap gila, berarti masyarakat kita adalah kumpulan orang-orang tak waras. Membicarakan tubuh para aktris dan aktor sudah dilakukan sejak zaman dahulu. Dibuktikan dengan banyaknya artikel soal Lee-Ann Rimes atau Tori Spelling yang tiba-tiba gemuk lalu tiba-tiba kurus. Atau artikel tentang Victoria Beckham dan Giselle Bundchen yang seperti disulap kembali langsing segera setelah melahirkan. Siapa yang tak bertaruh bahwa Kristie Alley akan tetap langsing setelah episode Dancing with The Star usai? Tentunya banyak juga media yang menampilkan foto-foto perut buncit Julia Roberts dan bokong belang-belang Katherine Heigl.
Coba masukkan kata kunci "celebrity cellulite 2011" di mesin pencari google. Seketika Anda akan melihat jajaran foto-foto selebritas, termasuk bagian tubuh mereka yang menjijikkan dan harusnya disembunyikan.
Mengapa saya peduli pada hal itu? Saya tidak sedang menganggur. Anda juga pasti sibuk. Tapi seharusnya ada alasan bagi kita tetap memerhatikan para selebritas itu, bertanya-tanya apa yang terjadi saat mereka tak tampil prima, dan berusaha mencari rahasianya ketika penampilan mereka juara.
Bintang Hollywood Juga Manusia
Ternyata ada beberapa faktor yang mendukung ketertarikan kita pada para pesohor. Pertama, kita punya "dorongan naluri" membandingkan diri kita dengan orang-orang di sekitar kita, juga menyandingkan diri kita dengan lingkungan yang diharapkan bisa menjadi lingkungan kita. Demikian pendapat Helen Fisher, Ph.D, biological anthropologist dari Universitas Rutgers di New Brunshwick, New Jersey, yang juga menulis buku Why Him? Why Her? "Dalam masyarakat tradisional, semua orang punya atribut masing-masing. Anggotanya akan melihat, siapa pemburu terbaik, siapa penyanyi terbaik, atau siapa yang sangat pintar membuat tembikar. Jadi jika kita ingin terlibat di dalam sebuah grup dan mengidentifikasi diri kita menjadi sama dengan anggota grup – dalam gaya atau bentuk tubuh – adalah hal yang wajar," kata Fisher.
Masalahnya, sekarang ini kita tak lagi menghabiskan senja di depan api unggun. Kesibukan yang mengungkung membuat kita sudah merasa beruntung saat bisa tahu kabar teman-teman lewat sosial media. Nah, selebritas, yang jelas-jelas jadi contoh kesuksesan dan ketenaran, adalah sosok yang dikenal semua orang. "Saya tak akan bisa tiba-tiba membuka percakapan dengan Anda, tentang gadis yang tinggal di apartment sebelah rumah saya. Anda kan belum pernah bertemu dia?" kata Fisher. "Tapi kita tahu Jennifer Aniston, bahkan kita merasa mengenalnya dekat sekali. Jadi kita bisa ngobrol tentang dia." Oh ya, omong-omong soal Jennifer, sudahkah Anda lihat tubuhnya? Hasil yoga...percayakah Anda bahwa dia sudah berumur 42? Ya Tuhan....
Jumlah media yang semakin banyak, memudahkan kita melihat foto-foto para selebritas itu, dan lebih beragam tampilannya dibandingkan pada masa lalu. Dengan segera kita akan familiar pada beberapa selebritas. Sebut saja Kim Kardashian. Kita seolah mengenalnya dengan akrab. Dan karena ia seringkali tampil buka-bukaan dengan baju minim, nyaris seluruh bagian tubuhnya dengan mudah terlihat. Dengan mudah pula kita mencerca atau memujinya. Siapa lagi yang jadi "korban"? Bokong Beyonce...perut Cameron Diaz...payudara Scarlett Johansson....
"Jika di masa lalu para tokoh terkenal karena hal-hal yang mereka lakukan, kini kita lebih mengakrabi mereka karena penampilan mereka," kata Graeme Turner, Direktur pada Centre of Critical and Cultural Studies dari Universitas Queensland, Australia yang juga menulis buku Understanding Celebrity. "Ada perbedaan antara menjadi terkenal dan jadi selebritas, fokusnya adalah kehidupan pribadi seseorang." Bayangkan, apa lagi yang lebih privat dibanding stretch mark di bokong (terima kasih sudah memamerkannya, Salma!) atau Oprah Winfrey yang tak henti berjibaku dengan diet yo-yo dan masalah thyroid? Faktanya, menurut Turner¸ selebritas yang paling terkenal adalah yang hebat di satu sisi – cantik, pintar, punya banyak uang – tapi juga di sisi lain tetap seperti orang-orang kebanyakan. Dengan mudah kita bisa memahami selebritas yang selalu bermasalah dengan bentuk tubuh mereka, misalnya Valeri Bertinelli atau Jennifer Hudson. Lalu kita berempati pada usaha keras mereka memperoleh bentuk tubuh ideal. Mereka menginspirasi kita lewat kerja keras itu sekaligus menunjukkan bahwa mereka tidak sempurna, sama seperti kita.
Kadangkala ada aktris yang tubuhnya seperti too good to be true, sulit dipercaya pandangan mata. Tapi jangan lupa, mereka adalah pemain watak, dan mereka memperlihatkan apa yang mereka ingin kita lihat – sebagai penonton. "Tentu saja mereka mengontrol penampilan mereka," kata Turner. Caranya dari yang sederhana memanfaatkan trik komputer hingga menggunakan pemeran pengganti. Dan jangan lupa, memiliki tubuh sempurna, yang biasanya hanya terwujud karena kerja keras dan diet ketat, adalah syarat utama masuk di jajaran aktris Hollywood.
Intinya, tak ada salahnya mengagumi bokong J-Lo atau perut rata Jennifer Aniston, asal Anda tak lalu membenci tubuh Anda sendiri karena membandingkannya dengan mereka. Lebih baik lagi jika tubuh ideal itu bisa memicu kita memperbaiki gaya hidup dan memotivasi kita berolahraga lebih teratur. Pada akhirnya, semua orang bisa memperoleh manfaat dari sosok-sosok ternama itu, mereka yang berada di kelas A. Kapan pun, mereka akan menginspirasi, sekarang atau di masa depan. (Fitness/miw)
Source: Fitness Magazine, Edisi Januari 2012, Halaman 14
Provided by: