Liputan6.com, Takalar: Petugas Dinas Peternakan segera menyemprotkan disinfektan ke ratusan ekor unggas milik warga di lingkungan Bulukunyi, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, baru-baru ini. Permukiman, tempat sampah dan kandang-kandang ayam yang dicurigai bisa menjadi media penyebaran virus H5N1 atau flu burung adalah target penyemprotan.
Penyemprotan cairan pembunuh kuman itu dilakukan menyusul penetapan sejumlah kelurahan di Takalar, dalam zona bahaya flu burung. Langkah ini diharapkan dapat menghentikan penyebaran flu burung.
Dalam sepekan terakhir, lebih dari 80 ekor ayam di Takalar, mati mendadak akibat flu burung. Keadaan ini menimbulkan kekhawatiran warga dan para peternak. Dinas Peternakan mengimbau warga untuk sementara tidak melakukan perdagangan unggas antarwilayah, demi memutus mata rantai penyebaran flu burung [baca: Puluhan Ekor Ayam Mati Mendadak di Takalar].
Virus tersebut juga dipastikan penyebab kematian ratusan ekor ayam di Brebes, Jawa Tengah. Itulah hasil pemeriksaan cepat atau rapid test Dinas Peternakan Brebes dan tim Balai Penyidikan Penyakit Hewan Yogyakarta. Dalam pemeriksaan ini, petugas mendatangi sejumlah peternakan ayam yang terindikasi terserang flu burung. Mereka lalu mengambil sampel darah ayam untuk diuji di laboratorium.
Menurut pihak Balai Penyidikan Penyakit Hewan Yogyakarta, penyebaran flu burung biasanya disebabkan cuaca ekstrem. Untuk itu warga khususnya peternak diimbau menjaga kebersihan kandang.(ANS)