Dampak Alzheimer Lebih Parah pada Wanita

Psikologi - Kompas
http://4skripsi.blogspot.com/
Dampak Alzheimer Lebih Parah pada Wanita
Aug 29th 2012, 20:50

Shutterstock
Ilustrasi

KOMPAS.com -  Kaum Hawa sebaiknya lebih mewaspadai penyakit Alzheimer.  Penyakit yang merupakan penyebab paling umum dari kepikunan ini ternyata bisa menimbulkan dampak atau kerusakan yang lebih parah bagi wanita dibandingkan pria. Bahkan, ketika keduanya sedang berada pada tahap yang sama dari penyakit ini.

Seperti yang dilaporkan dalam Journal of Clinical and Experimental Neuropsychology,  para ahli menemukan wanita penderita Alzheimer secara konsisten mencatat skor kemampuan kognitifnya yang lebih buruk daripada laki-laki. Terutama keterampilan verbal.

Peneliti utama Profesor Keith Laws dari Universitas Hertfordshire Inggris melakukan kajian komprehensif data neurokognitif dari 15 studi sebelumnya. Timnya menemukan, pasien pria tampak lebih unggul pada tugas-tugas verbal, visuospasial, dan tes memori episodik dan semantik.

Memori episodik merupakan kemampuan individu untuk mengingat peristiwa-peristiwa tertentu di masa lalu. Sedangkan, memori semantik adalah pengetahuan faktual dimana seseorang memilikinya tanpa ada perasaan pribadi atau sejarah yang menyertainya

Pada analisis lanjutan, peneliti mendapati bahwa umur, tingkat pendidikan, dan tingkat keparahan demensia belum dapat menjelaskan keuntungan mengapa pada wanita penyakit ini bisa menimbulkan dampak lebih parah.

Namun, peneliti menduga hormon pada wanita adalah penjelasan yang paling mungkin. Setelah memasuki menopause, kaum wanita kehilangan hormon estrogen. Pada pria mungkin mereka memiliki cadangan kognitif yang melindungi diri dari Alzheimer.

Alzheimer adalah penyakit dimana kecerdasan intelektual dan kemampuan bersosialisasi menurun secara drastis sehingga mempengaruhi aktivitas harian. Pada penyakit Alzheimer, kesehatan jaringan otak mengalami penurunan, menyebabkan menurunnya daya ingat dan kemampuan mental.

Alzheimer bukan merupakan bagian dari proses penuaan secara normal, akan tetapi risikonya meningkat seiring  bertambahnya usia. Lima persen orang berusia di antara 65-74 tahun mengidap penyakit Alzheimer, dan hampir  50 persen orang yang berusia lebih dari 85 tahun memiliki penyakit Alzheimer.

Meskipun penyakit ini tidak ada obatnya, perawatan dapat memperbaiki kualitas hidup pengidap  Alzheimer. Mereka yang divonis Alzheimer membutuhkan dukungan dan kasih sayang dari teman dan keluarga untuk mengatasinya. 


You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post