KOMPAS.com - Salah satu obat penurun kolesterol, statin, yang banyak diresepkan untuk mengurangi resiko penyakit jantung dan stroke punya manfaat tak terduga. Sebuah riset terbaru menemukan, statin mampu melindungi orang dari penyakit pankreatitis. Penyakit ini menyebabkan 25.000 orang menjalani rawat inap, dan 950 orang mengalami kematian per tahun.
Pankreatitis adalah peradangan pada pankreas. Pankreatitis terjadi ketika enzim yang diproduksi di pankreas menjadi aktif di dalam pankreas, sehingga menyebabkan kerusakan pada organ. Selama pencernaan normal, enzim pankreas yang tidak aktif bergerak melalui saluran pankreas dan bergerak ke usus halus, di mana enzim menjadi aktif dan membantu pencernaan makanan. Pada pankreatitis, enzim menjadi aktif sedangkan masih berada di pankreas, menyebabkan peradangan dan tanda atau gejala yang berhubungan dengan pankreatitis.
Dengan serangan berulang dari pankreatitis akut, kerusakan pada pankreas akan terjadi dan menyebabkan pakreatitis kronik. Luka pada sel-sel di pankreas, menyebabkan hilangnya fungsi. Fungsi pankreas yang buruk dapat menyebabkan masalah pada pencernaan makanan dan diabetes.
Penelitian yang dipimpin oleh Dr.David Preiss dari Universitas Glasgow menganalisis 16 studi. Para peneliti mengamati orang-orang yang diketahui beresiko pankreatitis karena kadar trigliseridanya atau lemak dalam aliran darahnya tinggi.
Studi tersebut menemukan resiko pakreatitis pada responden yang menggunakan statin lebih renah 21 persen. Dibandingkan pasien yang menggunakan plasebo atau obat tradisional seperti fibrates. Dalam jurnal medis Jama, tim penelitian menyatakan pada pasien dengan kadar trigliserida tinggi, statin berkeja lebih baik mencegah peradangan pada pankreas.
Sebagai tambahan, para peneliti mencatat, penderita dengan kadar trigliserida tinggi sebaiknya mulai merubah pola gaya hidupnya. Olahraga teratur serta makan makanan sehat adalah kunci sehat bagi mereka yang memiliki kadar lemak cukup tinggi.