KOMPAS.com - Meski si dia tidak melakukan kekerasan fisik kepada Anda, bukan berarti Anda tak mengalami kekerasan dalam hubungan berpasangan. Ketika Anda diperlakukan tidak semestinya, tidak dihargai, tersakiti secara emosi, ini menjadi petanda hubungan Anda dalam bahaya karena kekerasan telah terjadi tanpa disadari.
Anda harus mampu membedakan antara adu argumen biasa dengan kekerasan emosional. Kebanyakan perempuan akan sepakat menolak kekerasan fisik dalam hubungan, lantas bagaimana dengan kekerasan emosional?
Anda harus mulai mengenali perilaku si dia, yang bisa berpotensi menimbulkan kekerasan dalam hubungan, meski pun tak terjadi kontak fisik dengannya. Jika Anda menemukan lima perilaku ini pada si dia, hubungan Anda berada dalam zona bahaya karena dia telah melakukan kekerasan kepada Anda.
1. Suasana hatinya sangat mudah berubah.
Tentunya siapa pun bisa berubah suasana hatinya. Perilaku ini patut Anda waspadai jika pasangan sering sekali berubah suasana hatinya dengan sangat mudah. Tandanya, Anda tak pernah bisa menebak suasana hatinya karena selalu saja berubah. Ketika Anda berbuat kesalahan, si dia akan dengan mudahnya menumpahkan emosinya. Saat si dia sedang merasa kesal terhadap sesuatu, yang penyebabnya belum tentu karena sikap Anda, si dia juga selalu menyalahkan Anda.
Anda pun pada akhirnya berusaha menghindari masalah dengannya, namun tetap saja dia bersikap moody. Pada akhirnya, Anda pun mulai merasa tak nyaman saat berada di dekatnya, bahkan merasa ketakutan.
2. Selalu kontra.
Anda dan pasangan memang tak harus selalu sepaham tentang sesuatu. Namun jika sikap dia selalu saja kontra terhadap Anda, dalam hal apa pun, mulailah waspada. Dia juga selalu mendominasi percakapan dan hanya mempertahankan pendapatnya. Dia tidak menunjukkan ketertarikannya terhadap pendapat Anda atau orang lain. Bahkan, sia dia menyebut Anda "bodoh" atau "naif" juga perkataan buruk lainnya yang meremehkan dan menjatuhkan harga diri Anda.
Ironisnya, semua sikap ini hanya ditunjukkannya saat Anda hanya berdua dengannya. Di depan umum, si dia akan menunjukkan pesonanya. Sehingga teman Anda bahkan keluarga tak melihat sifat aslinya karena di depan mereka, pasangan Anda bersikap berbeda tak seperti saat bersama dengan Anda.
3. Selalu curiga.
Si dia tidak percaya pada Anda dan selalu saja curiga. Bahkan dia mengira semua hal yang Anda lakukan bertujuan menyakitinya. Dia menuduh Anda menggoda pria lain, padahal Anda tak pernah melakukannya.
4. Sulit diajak bicara.
Anda merasa bermasalah dengan hubungan dan sikapnya, tapi setiap kali Anda ingin membahasnya selalu saja berujung pada pertengkaran. Anda berusaha mengungkapkan perasaan Anda dan betapa sikapnya telah menyakiti Anda, namun si dia tak pernah bisa mengerti bahkan sulit diajak bicara. Anda pun mulai berhenti membicarakannya. Parahnya lagi, si dia kemudian akan menyalahkan Anda atas semua kesalahpahaman yang terjadi.
5. Membuat Anda merasa terjebak.
Anda tak tahu lagi harus berbuat apa dan merasa terjebak dalam hubungan ini. Anda merasa bingung. Anda tidak bahagia bersamanya, namun Anda juga tak yakin bahkan tak tahu harus melakukan apa untuk mencari jalan keluarnya.
Sumber: Your Tango
Editor :
wawa