KOMPAS.com - Penambahan berat badan sangat berpengaruh pada kadar gula darah, karena semua makanan yang disantap akan diubah menjadi gula dalam darah. Ketika semua makanan sudah diubah menjadi gula dan diserap tubuh, saat itulah Anda akan merasa kenyang. Hal sebaliknya akan terjadi ketika Anda merasa lapar.
Kadar gula yang terlalu fluktuatif akan membuat tubuh mudah merasa lapar, dan hanya bisa dipuaskan dengan porsi makan yang besar.
"Makan enam kali sehari, yang meliputi tiga kali makan besar dan tiga kali snack ini akan membantu menjaga kestabilan gula darah, dan menghindari makan berlebih," ujar ahli gizi klinis, dr Ida Gunawan, MS, SpGK, saat peluncuran produk camilan rendah kalori di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Namun setiap kali makan, sebaiknya Anda mengonsumsi jenis makanan yang dibutuhkan tubuh, seperti karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, serat, protein, dan lain-lain. Semua orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda akan hal ini.
"Menghindari konsumsi salah satu nutrisi ini akan membuat Anda mengalami defisiensi nutrisi, karena pada dasarnya semua nutrisi ini diperlukan tubuh. Hanya saja, Anda harus perhatikan porsinya," katanya.
Untuk Anda yang memiliki aktivitas dan berat badan yang normal, kebutuhan karbohidrat bisa mencapai 45-65 persen dari porsi total makanan yang disantap. Protein 12-20 persen, lemak 20-30 persen, dan serat mencapai 20-30 persen per hari.
Yang juga perlu Anda perhatikan adalah vitamin dan mineral yang Anda butuhkan. Kalsium, misalnya, harus disesuaikan dengan usia. Remaja membutuhkan asupan mineral yang banyak terdapat pada susu ini sekitar 500 mg/hari. Semakin bertambahnya usia, kebutuhan kalsium Anda akan semakin tinggi.
Contoh lain, kebutuhan vitamin C setiap orang tergantung pada aktivitas hariannya, dan berkisar dari 60-90 mg per harinya. Jika memiliki aktivitas yang lebih padat, sebaiknya tambahkan asupan vitamin C dalam porsi makanan Anda. "Vitamin C akan memengaruhi stamina dan metabolisme harian Anda," pungkasnya.
Editor :
Dini