KOMPAS.com - Smartphone dan gadget lain memang sudah menjadi bagian dari gaya hidup kita, namun berhati-hatilah agar Anda tidak membahayakan kehidupan orang lain karena Anda keasyikan menggunakannya. Menggunakan ponsel sambil mengasuh anak, misalnya, risikonya tidak main-main.
Menurut data dari Centre for Disease Control and Prevention, Amerika, cidera pada anak usia balita telah meningkat 12 persen antara 2007 dan 2010. Sedangkan data statistik dari Consumer Product Safety Commission menunjukkan bahwa lebih sering cidera ketika mereka melakukan kegiatan tanpa pengawasan orangtuanya. Cidera yang mereka alami antara lain melibatkan peralatan di tempat bermain (naik 17 persen), dan yang terjadi di kolam renang (naik 36 persen).
Meningkatnya kasus-kasus cidera pada anak ini ada kaitannya dengan peningkatan kepemilikan ponsel di Amerika. Pengguna smartphone di negara tersebut meningkat tujuh kali lipat dalam tiga tahun, yaitu dari 9 juta pada 2007, menjadi 63 juta pada 2010. Di Australia, lebih dari separuh penduduk negara tersebut memiliki satu smartphone. Hal ini menimbulkan keraguan, jangan-jangan gadget canggih itu malah memengaruhi kemampuan orangtua dalam mengasuh dan mengawasi anak mereka.
Para pakar bahkan menuntut diadakannya investigasi untuk menjawab apakah kedua hal tersebut memang berkaitan. Para pemegang kekuasaan di Amerika sendiri sedang berusaha mencari tanda-tanda telah terjadi pengabaian anak, sehingga anak mengalami musibah karena orangtuanya (termasuk pengasuh anak lainnya) asyik Facebook-an, Twitter-an atau SMS-an.
"Jika perhatian orang dewasa teralihkan, risikonya jelas meningkat. Kita kan tahu bahwa pengemudi dan pejalan kaki sering tidak konsentrasi, dan akhirnya lebih berisiko mengalami cidera ketika mereka menggunakan ponsel," kata David Schwebel, profesor psikologi di University of Alabama at Birmingham, yang berspesialisasi di bidang pencegahan cidera.
Tidak ada studi atau data resmi yang mengungkapkan hubungan antara penggunaan ponsel dan cidera pada anak. Namun Australian Bureau of Statistics mengungkapkan bahwa 51 persen dari seluruh kasus cidera pada anak balita terjadi ketika mereka sedang bermain. Penyebab paling sering, mereka jatuh ketika sedang bermain. Tetapi mengapa mereka sampai jatuh? Tidakkah hal ini karena orangtua atau pengasuhnya sedang lengah?
Sumber: Madison Mag
Editor :
Dini