JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mengetahui tumbuh kembang balita, selama ini hanya didasarkan atas pertambahan berat badan dan tinggi badan. Namun, hal itu kini tak cukup. Orangtua perlu juga memerhatikan aktivitas dan respon anak terhadap lingkungannya sesuai dengan umurnya.
Aspiah, juara pertama Kader Posyandu Peduli Tumbuh Aktif dan Tanggap (TAT) 2012 di sela-sela Kontes Posyandu Peduli TAT 2012 di Jakarta, Kamis (18/10/2012) mengatakan tumbuh balita dapat dilihat dari perubahan fisik mereka, seperti pertambahan berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan jumlah gigi.
"Untuk anak di bawah satu tahun, kelengkapan imunisasi juga harus diperhatikan," tambahnya.
Aspiah adalah kader Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang mengelola posyandu di Desa Muara Badak Ulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Untuk mengecek keaktifannya, perlu dilihat aktivitasnya yang disesuaikan dengan umurnya. Misalnya, anak berumur 16 bulan-19 bulan seharusnya sudah bisa berdiri dan berjalan perlahan. Jika anak belum mampu, maka orangtua perlu membimbing dan melatihnya.
Pada tahap ini, orangtua disarankan tidak terlalu mengekang apa yang dilakukan anak. Orangtua tidak perlu sedikit-sedikit melarang anak melakukan sesuatu, tapi justru harus mengarahkannya. Terlalu sering melarang anak melakukan apapun justru bisa menjatuhkan mental anak.
Sedang untuk melihat tingkat tanggap anak, lanjutnya, dapat dilihat dari responnya terhadap lingkungan sekitar. Untuk anak umur 12 bulan-15 bulan, respon yang dilakukan di antaranya mau memerhatikan orang yang mengajaknya bicara, mau melakukan hal sederhana yang diminta seperti menunjuk hidung, atau memerhatikan benda-benda di sekitarnya.
Daftar aktivitas untuk memantau tumbuh aktif dan tanggap balita itu kini tersedia dalam modul-modul yang ada di sejumlah posyandu, berupa Kartu Cek TAT. Jenis aktivitas balita yang harus dicek ditentukan berdasar kelompok usia balita dalam rentang empat bulan, yaitu mulai dari usia 12 bulan -15 bulan hingga usia 32 bulan - 36 bulan.
Ketua Posyandu Anggrek, Desa Kalikurmo, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Siti Khoriyah mengatakan adanya modul tambahan yang ada di posyandu untuk mengecek tumbuh aktif dan tanggap balita membuat orangtua makin senang membawa anaknya ke posyandu. Dulu, saat ke posyandu, balita hanya ditimbang dan diukur tinggi badannya.
"Dengan kartu cek TAT, kader posyandu dan orangtua langsung bisa menilai sejauh apa perkembangan anak mereka," ujarnya. Posyandu Anggrek adalah juara pertama Posyandu Peduli TAT 2012. (MZW)