KOMPAS.com - Hari ini, Selasa (3/10/2012), menandai 10 tahun keputusan pengadilan Thailand yang menolak pemberian hak paten obat Didanosine, yang saat itu merupakan obat anti-retroviral (ARV) HIV utama. Penolakan ini berkat upaya perjuangan sekelompok aktivis pemerhati hak pasien yang menentang patenisasi Didanosine oleh perusahaan farmasi.
Keputusan pengadilan Thailand yang menolak memberikan paten ini merupakan landasan bersejarah yang telah memberikan ruang bagi pengembangan obat-obat generik, sehingga saat ini telah banyak obat-obat penting HIV dll yang tersedia dalam versi generik yang murah. Ini tentunya turut membantu menyelematkan jutaan nyawa penderita HIV/AIDS serta pasien penyakit-penyakit lainnya.
Bertepatan dengan hal ini, MSF (Médecins Sans Frontières/Dokter Lintas Batas) meluncurkan Database Oposisi Paten bagi organisasi masyarakat sipil dan kelompok pemerhati hak pasien di negara-negara berkembang guna menentang upaya patenisasi asal-asalan oleh perusahaan obat-obatan. Database Oposisi Paten ini diluncurkan guna membantu negara-negara berkembang yang kini berjuang menghadapi semakin tingginya harga obat-obatan akibat paten yang memblokir produksi obat-obatan generik.
Sepuluh tahun sudah, kasus Thailand ini menjadi preseden utama bagi kelompok-kelompok masyarakat sipil, tidak hanya di Thailand namun juga di India dan Brazil - serta sekarang mulai ramai bermunculan di beberapa negara Amerika Latin - guna mengawasi dan mencegah/menolak upaya pemberian paten asal-asalan, khususnya untuk obat-obat penting seperti anti-retroviral (ARV).
Berbagai kelompok organisasi masyarakat sipil dan kelompok pemerhati has pasien bisa saling berbagi dokumen dan argumen melalui Database Oposisi Paten yang diluncurkan MSF ini. Database ini merupakan serangkaian sumber daya intelektual yang tersedia secara online yang membantu menyediakan berbagai dokumen kajian dan contoh kasus, serta berbagai informasi patenisasi terbaru.
Keputusan Thailand menjadi preseden bagi masyarakat sipil dan kelompok pasien, tidak hanya di Thailand, tapi juga di India dan Brasil - dan sekarang mulai di beberapa negara Amerika Latin - untuk mengajukan oposisi paten pada obat yang tidak adil dan tidak beralasan, khususnya antiretroviral obat-obatan.
Masyarakat sipil dan kelompok pasien kemudian mulai berbagi dokumen dan argumen satu sama lain, biasanya melalui email. MSF, dalam hubungannya dengan kelompok-kelompok, kini telah menciptakan Database Paten Oposisi, sebuah sumber online yang memungkinkan kelompok untuk mengupload dan berbagi dokumen yang digunakan dalam aplikasi paten oposisi, dan memungkinkan orang lain untuk belajar bagaimana untuk menentang paten di negara mereka sendiri. Database tersebut dapat diakses melalui laman http://patentoppositions.org/