Kompas.com - Dalam menghadapi masalah, perempuan memiliki cara yang berbeda dengan laki-laki. Saat punya masalah, perempuan mudah menderita depresi dan kecemasan, sementara laki-laki mudah kecanduan obat terlarang dan alkohol.
Perbedaan jenis kelamin ternyata ada hubungannya dengan cara mengolah emosi. Perempuan lebih cenderung menarik diri dan mengolah emosinya secara internal ketika sedang menghadapi masalah.
Itu sebabnya perempuan mudah kena depresi dan serangan kecemasan. Sebaliknya, laki-laki lebih mudah mengeluarkan emosinya dan bertindak.
"Namun, bukan berarti depresi secara signifikan lebih tinggi terjadi pada perempuan. Studi kami memang menemukan bahwa perilaku internal lebih tinggi ditemukan pada perempuan bila dibandingkan dengan laki-laki," kata Nicholas R.Eaton, psikolog dari University of Minnesota di Minneapolis, AS.
Penelitian tersebut telah diterbitkan dalam Journal of Abnormal Psychology dan mungkin bisa jadi dasar pencegahan dan pengobatan kesehatan jiwa laki-laki dan perempuan. Contohnya, keterampilan menghadapi dan terapi perilaku kognitif yang ditujukan untuk mengurangi berpikir berlebihan bisa membantu mencegah depresi atau kecemasan berlebihan pada perempuan yang beresiko.
Eaton dan rekan-rekannya menganalisa datalebih dari 43 ribu orang yang ikut serta dalam survei epidemiologi nasional tentang alkohol dan penyakit yang menyertainya. Peserta survei diwawancara mengenai riwayat hidup, kesehatan jiwa, termasuk juga diagnosis yang pernah dibuat sebelumnya.
Hasilnya, perempuan ternyata cenderung didiagnosis menderita depresi dan kecemasan. Sementara, laki-laki cenderung menyalahgunakan zat terlarang dan berperilaku antisosial.
"Kami memang melihat lebih banyak depresi di antara kaum perempuan dan perilaku antisosial di kalangan kaum laki-laki," katanya.
Tetapi, menurut Eaton tidak ada ekslusivitas. Pria tetap saja bisa menderita depresi dan mereka harus mencari pengobatan.