KOMPAS.com - Bagi orang dewasa, sambal pedas atau cabai rawit utuh bisa menggugah selera makan. Bahkan ada beberapa orang yang tidak berselera makan kalau tidak ada sambal. Rasa pedas ini disebabkan adanya senyawa capsaicin yang terkandung dalam cabai.
Namun, dr Tatang Puspanjono, SpA, mengungkapkan, bahwa cabai memiliki sifat protektif pada lambung sehingga bisa melindungi dari sakit maag jika dikonsumsi dalam jumlah yang tak berlebihan.
Baca juga: Sambal, Sensasi yang Menggugah Selera
Karena rasanya yang "menantang", sekarang pun banyak anak yang mulai menyukai cabai. Hanya saja, sebenarnya pada usia berapakah anak boleh menyantap sambal atau cabai?
"Sebenarnya anak usia enam tahun sudah siap diperkenalkan dengan sambal atau cabai," jelas Tatang, dalam seminar "Tantangan dan Solusi Anak Sulit Makan" di Rumah Sakit MRCCC Siloam, Semanggi, Jakarta Selatan, Sabtu (20/10/2012) lalu.
Baca juga: Trik Mengurangi Rasa Pedas
Pada usia enam bulan saluran cerna anak dianggap sudah siap merasakan pedas atau asam, namun dalam jumlah yang sangat sedikit. Tatang menyarankan agar anak mulai diperkenalkan dengan rasa pedas saat mereka sudah mulai makan nasi (usia 2 - 3 tahun).
"Ketika anak sudah bisa makan nasi, maka lambungnya dianggap sudah benar-benar siap untuk menerima makanan padat dan makanan dengan citarasa lain," ungkapnya.
Baca juga: Menikmati Sambal untuk yang Tak Tahan Pedas
Sebagai langkah awal untuk memperkenalkan cabai pada anak, berikan saja paprika potong sebagai tambahan dalam makanannya. Namun, meskipun anak sudah diperkenalkan dengan rasa pedas, sebaiknya hindari memberikan makanan pedas terlalu sering. Keseringan memberi makanan pedas akan membuat anak ketergantungan pada rasa pedas.
Baca juga: 8 Bahan Penyegar Sambal
Editor :
Dini