KOMPAS.com — Tekanan darah seseorang biasanya meningkat mengikuti usia. Namun, banyak juga orang yang baru berusia 30-an sudah menderita hipertensi. Studi terbaru menunjukkan bahwa hipertensi yang tidak terkontrol bisa merusak struktur otak dan fungsinya.
Meski tidak menimbulkan gejala apa pun, tekanan darah tinggi berkaitan langsung dengan penyakit jantung dan stroke. Penyakit ini juga faktor risiko yang besar untuk gagal ginjal.
Tim peneliti dari Universitas California, AS, menemukan bahwa tekanan darah tinggi akan menyebabkan kerusakan struktur otak pada orang dewasa berusia pertengahan.
Penelitian juga mengungkapkan adanya penuaan otak pada penderita hipertensi dan prahipertensi yang baru berusia 40-an. Kerusakan juga terlihat pada struktur otak di bagian bangsal ganglia (white matter) dan korteks otak besar (grey matter). Pada orang yang berusia 33 tahun dan sudah menderita hipertensi, otak mereka berusia sekitar 7 tahun lebih tua.
"Hasil studi ini menunjukkan bahwa kesehatan otak seseorang bisa dipertahankan dengan menjaga tekanan darah sejak usia muda," kata ketua peneliti, Charles DeCarli.
Sebuah penelitian lain juga menunjukkan kaitan antara peningkatan tekanan darah dan risiko kerusakan otak yang bisa menyebabkan penurunan daya ingat.
Bagaimana mekanisme pasti hipertensi bisa merusak otak, hal itu memang belum diketahui. Namun, tekanan darah tinggi akan menyebabkan arteri menjadi kaku sehingga aliran darah harus dipompa lebih kuat supaya bisa mencapai otak sehingga otak bisa kekurangan nutrisi.
Dengan menjaga tekanan darah tetap pada batas yang sehat, peluang untuk mempertahankan fungsi kognitif di usia senja menjadi lebih besar.