Koleksi Gaun Koktail, Dari Metamorfosis Warna Hingga Runtuhnya Aturan Baku

Cantik dan Gaya - Kompas
http://4skripsi.blogspot.com/
Koleksi Gaun Koktail, Dari Metamorfosis Warna Hingga Runtuhnya Aturan Baku
Nov 12th 2012, 11:51

KOMPAS.com – Setelah Christian Dior mempopulerkan istilah "cocktail dress" tahun 1940, busana ini atau biasa juga disebut cocktails gown menjadi sebuah busana semi formal yang biasa digunakan dalam segala suasana.

Gaun koktail adalah gaun dapat dipakai pada banyak kesempatan. Tergantung pada gaya, gaun ini  dapat diterima untuk acara formal, semi formal atau segal jenis pesta dan acara sosial lainnya. Meski tanpa batas serta aturan tertentu, gaun koktail atau evening gown yang panjang biasanya jatuh pada kategori gaun malam.

Tak jarang gaun koktail menjadi  kombinasi keanggunan, daya tarik seks, dan inovasi halus. Sifat fleksibel dari gaun yang satu ini menjadikan 4 desainer APPMI Hartono Gan, Agnes Budhisurya, Misan dan Grace Fenny menerjemahannya dengan penuh kebebasan.

Masing-masing menampilkan koleksinya dengan sebuah perayaan bagi kehidupan perempuan itu sendiri. Feminin, anggun, romantis serta tanpa batas dalam balutan keindahan dengan warna-warna yang sangat beragam.

Hartono Gan menampilkan gaun koktail yang melepaskan batasan antara busana pagi atau malam. Ia melanggar aturan baku tersebut dengan menampilkan koleksi yang bisa dikenakan tanpa batas, mengabungkan fantasi dengan realita. Gaun yang banyak menggunakan pengerjaan tangan dalam pemasangan payet, kristal serta proses bordir ini terjalin manis diatas bahan taffeta, gazar, chiffon dan organza. "The Dress I live" In adalah sekumpulan koleksinya yang menghadirkan gaun yang dramatis namun ringan.

Terinsipari oleh warna-warna kepompong yang berubah menjadi kupu-kupu. Agnes Budhisurya mengambil tema "Metamorfosa" dalam gaun malamnya. Gaun sutra dengan gradasi warna lembut, menampilkan sebuah ilusi perubahan tekstur, siluet hingga warna. Sebuah cerita perubahan kepompong menjadi kupu-kupu yang cantik dan siap terbang di alam bebas dalam koleksinya.  

Misan tampil berikutnya, dengan tema yang sama keindahan kupu-kupu. Berbeda dengan Agnes yang mengambil insipirasi dari kepompong dan perubahannya, Misan mengambil inspirasi dari warna-warna cantik kupu-kupu itu sendiri. Corak abstrak warna kupu-kupu diaplikasikan pada gaun malam siap pakai.

Sebagai penutup Show APPMI kali ini, Grace Fenny tampil dengan koleksi gaun koktailnya dengan warna-warna lembut pink, gold dan biru. Setiap koleksi dipenuhi dengan layer yang material yang berbeda maupun warna. Sentuhan renda dan pita menampilkan kesan lembut feminim yang membebaskan.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post