KOMPAS.com — Setiap tahun, belasan ribu pasien pria dan wanita datang ke unit gawat darurat (UGD) karena mengalami cedera pada organ genitalnya. Olahraga, perabot rumah tangga, dan pakaian adalah penyebab paling sering dari cedera tersebut.
Menurut data di Amerika Serikat, jumlah dari mereka yang mengalami cedera pada organ vital mencapai 16.000 pasien setiap tahun. Cedera paling sering terjadi bagian genital seperti penis dan testis, ginjal, kandung kemih, serta bagian luar kelamin wanita.
Cedera pada bagian genital itu bisa menyebabkan dampak fisik, psikologis, bahkan gangguan reproduksi.
Data jumlah pasien cedera pada organ genital dan area tubuh di sekitarnya itu dikumpulkan oleh tim dari Universitas California, San Francisco. "Setiap tahunnya, angka kejadian itu hampir dua kali lipat cedera gigi, dan jumlahnya setara dengan kejadian akibat luka bakar listrik dan bahan kimia," kata Benjamin Breyer, peneliti.
Ia menjelaskan, olahraga merupakan penyebab cedera paling sering, misalnya saja bersepeda, basket, sepak bola, dan bisbol. Contohnya adalah pasien yang terjatuh dari sepedanya dan mendarat di bagian bokong. Penggunaan celana dengan lapisan dan bantalan bisa meminimalkan cedera.
Penyebab cedera lainnya adalah bahan pakaian, alat cukur, dan alat-alat mandi. Cukup banyak juga pasien pria yang ke UGD gara-gara penisnya terjepit retsleting atau terluka gara-gara terkena pisau cukur saat mencukur rambut di area kemaluan.
Jenis cedera juga berbeda berdasarkan usia dan jender. Pria lebih sering mengalami cedera, dan dua pertiganya memerlukan bantuan dokter UGD.
Selain itu, 40 persen pasien adalah orang muda berusia 18-25 tahun. Pada orang yang berusia lanjut, kebanyakan cedera terjadi karena kegiatan sehari-hari seperti terpeleset saat mandi.