Kompas.com- Walau sudah didiagnosis diabetes melitus, tapi satu dari sembilan orang penderita diabetes berhasil mendapatkan kadar gula darah normal atau level "pra-diabetes" setelah mereka secara konsisten melakukan program olahraga dan pengaturan pola makan selama setahun.
Dalam dunia kedokteran kondisi tersebut disebut juga dengan remisi diabetes tipe 2. Kendati sangat jarang tetapi tetap ada harapan bahwa perubahan gaya hidup bisa membuat penderita diabetes bebas dari ketergantungan obat dan terhindar dari risiko komplikasi.
"Selama ini ada anggapan kalau sekali terdiagnosa diabetes tidak mungkin ada remisi atau kesembuhan," kata Edward Gregg, ketua peneliti dari Center for Disease Control and Prevention.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Gregg dan timnya memang tidak dibuktikan bahwa program ekperimental berupa konseling selama 6 bulan, menyebabkan perbaikan kadar gula darah. Tujuan utama penelitian itu sebenarnya adalah untuk mencari tahu apakah program intervensi bisa menurunkan risiko penyakit jantung.
Perbaikan kadar gula darah para partisipan dalam penelitian itu antara lain dicapai melalui manajemen berat badan dan kebugaran. Mereka melakukan program olahraga intensif sekitar 3 jam setiap hari dan pengaturan makan sehingga asupan kalori per hari berkisar antara 1.200 - 1.800 kalori.
Penelitian itu melibatkan 4.503 penderita diabetes yang kegemukan atau obesitas. Setelah setahun, sekitar 11,5 persen partisipan mengalami remisi diabetes, yang berarti meski tidak minum obat tapi kadar gula darah mereka tetap dalam level normal. Sekitar sepertiga partisipan tetap mengalami remisi setidaknya dalam empat tahun kemudian.