KOMPAS.com - Secara teori, ocehan yang dilakukan buah hati disebut meraban atau babling, umumnya dimulai saat bayi memasuki usia 5-6 bulan. Meski terkesan sederhana, ocehan bayi merupakan suatu perkembangan tersendiri dari awalnya bayi hanya bisa menangis.
Perlu diketahui, tahapan babbling dianggap sebagai salah satu tonggak perkembangan bicara yang penting bagi bayi. Pada masa ini, bayi bisa menggabungkan kemampuan berbicara (babbling) dengan bahasa tubuh. Ia pun tak hanya dapat mengenali suara orang-orang di sekitarnya, namun juga merasakan perasaan si pembicara dari nada suaranya; apakah sedang gembira, bersedih, atau marah.
Saat bayi mengoceh berikan ia respons. Respons yang tepat akan mengembangkan kemampuan berbicara bayi. Khususnya perkembangan bahasa reseptif (kemampuan memahami apa yang didengar) dan bahasa ekspresif (kemampuan dalam mengucapkan kata-kata sendiri).
Bagaimana cara tepat merespons saat bayi saat ia mengoceh? Berikut triknya:
* Biarkan bayi mengoceh. Barulah saat ia jeda/selesai Anda tanggapi. Intinya, jangan memotong ocehan bayi.
* Berbicaralah dengan perlahan, jelas, dan sederhana sehingga bayi lebih memahami kata-kata yang diucapkan lewat pendengarannya.
* Cobalah untuk mengulang-ulang ocehan yang diucapkan bayi. Cara ini dapat membuat bayi senang karena dirinya mendapat perhatian. Ini merupakan modal bagi bayi untuk lebih mengembangkan rasa percaya dirinya.
* Untuk bayi 9-12 bulan, berikan kalimat perintah sederhana, seperti "cium mama" atau "pegang mainan itu". Bayi mungkin tidak dapat memenuhi permintaan Anda pada awalnya, tetapi jika Anda menunjukkan apa yang dimaksudkan dengan sabar, ia pasti akan mampu melakukannya. Pasti membahagiakan dan mengejutkan ketika si kecil mampu melakukan apa yang Anda minta.
(Tabloid Nakita/Utami Sri Rahayu)
Editor :
wawa