KOMPAS.com - Sebagian orang merasakan adanya kekosongan dalam dirinya, sebagian lagi juga memilikinya namun tak menyadarinya. Mereka yang sadar atau tidak sadar akan kekosongan yang alami terjadi dalam diri ini kemudian melakukan banyak cara untuk menutupinya. Ada yang terlalu fokus pada pekerjaan, bahkan ada yang berusaha menutupinya dengan seks, alkohol, uang, obat-obatan. Berbagai cara eksternal ini dilakukan untuk mengatasi kekosongan dalam diri.
"Perasaan kosong ini merupakan persoalan banyak orang. Namun kadang mereka tidak menyadarinya. Jadi kalau Anda mengalaminya, Anda tidak sendirian," jelas psikolog Dr Bruce Derman.
Menurutnya, kekosongan ini tak bisa diatasi dengan cara eksternal apa pun. Justru yang terjadi sebaliknya, kekosongan ini akan bertambah besar dan takkan berubah menjadi lebih baik jika diatasi dengan cara-cara eksternal.
Jika perasaan seperti ini muncul dalam hubungan, yang umumnya terjadi adalah pasangan mulai bertengkar bahkan berujung pada perpisahan.
"Yang bisa kita lakukan adalah menerima kekosongan ini sebagai bagian dari hidup agar kita merasa damai," ungkapnya.
Menurut Dr Derman, siapa pun tanpa kecuali bisa mengalami perasaan ini. Pasangan sesempurna apa pun mereka, memiliki segalanya yang diinginkan pasangan lain, jika salah dalam menangani perasaan ini akan berujung pada kondisi yang sama, yakni pertengkaran yang memicu perpisahan.
Dr Derman mengatakan, kuncinya jangan melakukan penolakan terhadap pasangan seperti ini. Jika Anda menolak perasaan ini sebagai bagian dari hidup yang muncul alami, Anda akan mengalami kesepian.
"Meski sendiri Anda tidak akan merasa kesepian jika bisa menerima kekosongan yang muncul dalam diri ini. Berhentilah mencari cara untuk mengisi perasaan kosong ini, lakukan penerimaan terhadap perasaan ini," sarannya.
Sumber: Your Tango
Editor :
wawa