KOMPAS.com – Sebuah studi mengindikasikan bahwa para wanita hamil sebaiknya mengunjungi dokter gigi untuk menjaga kesehatan mulutnya. Itu karena penyakit gigi dan gusi dapat meningkatkan risiko calon ibu untuk melahirkan bayinya secara prematur. Kunjungan ke dokter gigi dapat mengurangi risiko ibu melahirkan prematur hingga sekitar 34 persen.
Studi ini dilakukan oleh para peneliti di Harvard School of Dental Medicine. Para peneliti menemukan, wanita hamil mengalami penurunan risiko persalinan prematur sebanyak 34 persen jika mereka menjalani prosedur perawatan gigi sederhana. Studi yang diterbitkan dalam Journal of Medicine Periodontal ini juga menggambarkan bagaimana ibu hamil dengan risiko tinggi kelahiran prematur dapat menurunkan risikonya hingga sepertiganya jika mereka menjalani perawatan scaling dan root planing.
Asisosiasi Dokter Gigi Amerika atau American Dental Association mengatakan, prosedur teknik ini terdiri dari pembersihan gigi di bawah garis gusi dengan scaler atau pembersih ultrasonik. Kemudian permukaan akar gigi pun dibersihkan, yang memungkinkan untuk menyembuhkan penyakit gusi dan tidak ada lagi plak menumpuk.
Studi ini menegaskan betapa pentingnya kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan. Para peneliti mengatakan kepada bahwa selama hamil, wanita akan banyak mengalami perubahan di tubuhnya, termasuk di gusi.
"Bahkan orang-orang yang sellau menjaga kesehatan mulutnya pun akan mengalami perubahan selama kehamilan. Sebagian wanita akan lebih mudah untuk mengalami gusi berdarah," kata Nigel Carter, direktur eksekutif Yayasan Kesehatan Gigi Inggris.
Penyakit gusi telah dikaitkan dengan beberapa masalah kesehatan yang mengejutkan, salah satunya adalah disfungsi ereksi. Selain itu penyakit gusi juga dikaitkan dengan berbagai masalah kesuburan.
Kelahiran prematur didefinisikan oleh dokter yaitu terjadi ketika usia kehamilan ibu baru mencapai usia 37 minggu. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, 1 di antara 8 bayi lahir secara prematur setiap tahunnya. Kelahiran prematur dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan yang cukup serius seperti gangguan pernafasan dan gangguan pendengaran.