KOMPAS.com - Umumnya bayi mulai meraban (babbling) atau mengoceh saat usia 5-6 bulan. Selagi "mengobrol" dengan bayi, Ayah dan Ibu dapat sekaligus memberikan stimulasi. Lakukan stimulasi berulang, jangan khawatir bayi akan merasa bosan. Semakin sering diulang, bayi akan semakin merekam hal itu di memorinya.
Menurut Dra Lina E Muksin, Mpsi, psikolog dari Propotenzia Bogor, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menstimulasi.
1. Banyak bertanya.
Coba ajukan banyak pertanyaan ketika berkomunikasi dengan bayi. Memang bayi belum mampu memberikan jawaban. Tapi pertanyaan dan jawaban yang disampaikan dapat mengenalkan banyak kosa kata yang direkam, sekaligus dapat memberikan contoh atau model bergantian dalam berbicara (bertanya-menjawab).
Misal: "Adek lagi mandi ya?" Berhenti sejenak, untuk menunggu respons darinya. Saat ia mengoceh, tanggapi lagi seperti: "Iya Dek, mandi bikin badan jadi wangi…coba Mama cium, wahhh Adek harum…"
2. Mengenalkan lingkungan.
Ajak bayi mengamati lingkungan sekitar dan berikan nama serta penjelasannya. Misal, ketika ada suara katak, minta bayi mendengarkan suara itu. Misal: "Wah, suara apa itu Dek?" Tunggu respons darinya. "Oh, suara kodok…Yuk lihat, tuh kodoknya. Ups, kodoknya lompat, hup!"
3. Nyanyikan lagu.
Menyanyikan lagu menciptakan suasana gembria sekaligus mengenalkan banyak kosakata. Nyanyikan satu lagu berulang-ulang, sehingga bayi dapat merekam dengan baik pengucapan dari satu kata.
4. Bacakan buku.
Buku memuat cerita dan banyak mengenalkan kosakata baru. Bacakan buku cerita dengan gambar yang menarik, sehingga bayi dapat mengetahui hubungan gambar dan kata, sekaligus meningkatkan kelekatan atau bonding.
(Tabloid Nakita/Utami Sri Rahayu)
Editor :
wawa