Etiket Bertamu untuk Si Prasekolah

Ibu dan Anak - Kompas Female
http://4skripsi.blogspot.com/
Etiket Bertamu untuk Si Prasekolah
Jan 21st 2013, 03:21

KOMPAS.com – Anak prasekolah bermain ke tetangga sudah jamak. Tapi pastikan ia tahu etiket bertamu. Menurut psikolog Tri Puspitarini, sesungguhnya bermain dengan teman sebaya lebih baik dibanding anak di rumah saja dengan pengasuhnya. Karena dengan teman sebayanya, anak dapat belajar bersosialisasi, belajar berbahasa, berpikir, serta belajar mengatasi konflik. Hanya saja, sebelum bertandang anak perlu diajarkan etiket menjadi tamu oleh orangtuanya.

Ajarkan hal-hal ini sebelum anak bertamu:
* Sudah dalam keadaan bersih dan rapi.
Ketika hendak bermain ke rumah teman, tekankan pada anak kalau dirinya harus sudah mandi sehingga segar dan wangi. Ini akan membuat dirinya lebih nyaman ketika bermain. Temannya pun akan senang tidak mencium aroma tak sedap sehabis bangun tidur.

Pakaian ketika main ke rumah teman juga harus rapi dan sopan, tidak menggunakan baju tidur atau piyama. Untuk anak perempuan sebaiknya tidak pakai celana yang terlalu pendek. Panjang selutut lebih aman. Bagaimana pun ketika anak bermain di luar rumah atau di rumah temannya sendiri, berarti anak di luar pengawasan orangtua sehingga perlu dilakukan upaya untuk menghindari anak dari hal-hal yang tak diinginkan di luar rumah.

* Berkata baik dan bersikap sopan.
Ajari anak mengucapkan salam seperti, "Selamat pagi Tante atau Om" pada orangtua temannya, sebelum menanyakan apakah ada tidak temannya di rumah. Ingatkan anak untuk berkata dan bersikap sopan pada teman serta orang yang lebih tua yang ada di rumah temannya. Beritahukan pula perilaku mana yang boleh dan tidak dia lakukan di rumah temannya. Umpanya, tidak boleh sembarang menyalakan televisi dan menyetel perangkat elektronik dengan volume keras. Penanaman etika ini akan menjadi bekal hingga ia besar nanti.

* Minta izin bila ingin sesuatu.

Ajari anak tidak lancang mengambil makanan, minuman, ataupun barang. Jika anak merasa haus, ia bisa mengatakannya dengan sopan.

* Tahu batas kepemilikan.

Adakalanya anak merasa dekat dengan temannya dan tidak tahu mana punya miliknya dan yang bukan. Ketika bermain mainan bersama, anak mungkin saja membawa pulang mainan temannya. Untuk kasus ini, ia perlu dijelaskan semua yang ada di rumah temannya bukanlah milknya namun milik temannya. Jadi ia tidak boleh membawa pulang. Penjelasan ini akan membuat anak memahami mengenai batasan kepemilikan sesuatu.

* Tidak menghindar bila menemui masalah dan meminta maaf.
Bisa saja ketika berada di rumah temannya, anak mengalami suatu kejadian yang tak menyenangkan. Contoh, minuman sirupnya tumpah ke karpet. Karena khawatir kena marah, anak lantas lari pulang. Katakan bahwa hal ini bukanlah perilaku terpuji. Tekankan pada anak apa yang sebaiknya ia lakukan. Misal, segera minta maaf lalu meminta tisu atau lap kering dan menekan-nekan bagian karpet yang basah tersebut. Bila hal ini belum dapat dilakukan si prasekolah, minta bantuan pekerja rumah tangga temannya dengan permintaan yang sopan. Di sini anak belajar tanggung jawab atas perbuatannya.

* Mengucapkan terima kasih bila diberi sesuatu.
Biasakan anak mengucapkan terima kasih atas sesuatu yang diberikan tuan rumah. Jika yang diberikannya itu memang makanan yang sudah pasti dibolehkan, tentunya anak boleh memakannya. Bila ada larangan makanan (misal permen), namun ketika di rumah temannya anak diberi permen, ajari ia untuk menolaknya baik-baik. Dengan mengatakan ia tidak boleh makan permen sama mama, umpama. Bisa juga, dengan alasan kesopanan, anak tetap menerima permennya dan tidak memakannya melainkan disimpan di kantong baju untuk dibawa pulang.

* Tahu batasan waktu main.

Main merupaan hal yang menyenangkan buat anak, tapi main sepanjang waktu juga tidak tepat.  Apalagi di rumah orang lain. Maka, si prasekolah perlu diberi pemahaman waktu-waktu lain selain bermain, yaitu ada waktu makan, istirahat, mandi, dan sebagainya. Begitu pula dengan temannya. Anak harus dibiasakan mengetahui jadwal kegiatan dirinya. Dia boleh main pagi setelah selesai mandi dan sarapan, misalnya pukul 9-10 pagi. Setelah main sekitar satu jam dia harus pulang menjelang makan siang dan istirahat. Sore boleh main lagi setelah selesai mandi sore. Biasakan anak dengan disiplin waktu seperti ini.

(Tabloid Nakita/Dedeh Kurniasih)

Editor :

wawa

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post