Ikuti Insting dalam Mengasuh Anak

Ibu dan Anak - Kompas Female
http://4skripsi.blogspot.com/
Ikuti Insting dalam Mengasuh Anak
Jan 18th 2013, 11:18

KOMPAS.com - Setiap keluarga punya aturan dan gaya pengasuhan yang tak pernah bisa diseragamkan. Bahkan saran dari pakar pun tak selalu bisa dipraktikkan di rumah. Setiap anak berbeda, dan orangtua pun harus mencari cara terbaik yang cocok untuk keluarganya. Kunci keberhasilan orangtua menghadapi dilema pengasuhan anak adalah percayakan pada insting.

Psikolog dan Life Coach, Dr Lisa Kaplin mengatakan cara terbaik mengatasi dilema pengasuhan anak adalah dengan mengikuti insting Anda sebagai orangtua. Bagaimana mengatasi anak yang merengek, apakah sebaiknya anak tidur bersama orangtuanya atau terpisah, bagaimana cara mendisiplinkan anak? Orangtua tak perlu terlalu kaku mengikuti pendapat masyarakat atau apa kata pakar untuk menjawabnya.

Berikan anak makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Di luar itu, orangtua boleh saja mencari informasi, opini, penelitian untuk menambah wawasan dalam menjalankan peran sebagai orangtua. Namun jangan sampai orangtua justru jadi stres dengan semua pendapat itu, sementara tugas pengasuhan sendiri sudah cukup membuatnya frustasi.

Kaplin yang juga adalah seorang ibu punya caranya sendiri dalam mengatasi dilema pengasuhan. Misalnya saat bayi menangis, ia tak pernah tahan berdiam diri. Ia memindahkan bayi ke ayunan, atau suaminya menggendongnya, mencurahkan kasih sayang sebentar lalu mengembalikannya lagi ke tempat tidur. Ia juga tidak menidurkan bayi satu kasur dengannya. Karena tidur seranjang dengan bayi membuatnya tidak bisa tidur.

Inilah caranya mengatasi dilema yang kerap dihadapi orangtua, akan lain ceritanya dengan Anda. Menurut Kaplin, banyak buku parenting yang berkualitas, blog tentang pengasuhan anak juga bertebaran. Namun tak semuanya bisa Anda terapkan. Orangtua boleh saja membacanya namun terapkan cara terbaik yang paling masuk akal sesuai kebutuhan keluarga Anda, saran Kaplin.

Apa yang bisa menciptakan ketenangan di keluarga? Gaya pengasuhan apa yang tepat? Untuk menjawabnya, percayakan pada diri Anda. Pengasuhan anak ibarat maraton yang melelahkan, namun Anda harus pintar-pintar menyimpan energi untuk tetap bisa mendampingi anak.

Problemnya, Kaplin melanjutkan, dengan terlalu banyak pakar yang menyuruh orangtua melakukan sesuatu terhadap anaknya, orangtua kemudian merasa telah berbuat kesalahan.  Tiba-tiba saja orangtua merasa terintimidasi kalau-kalau ia salah sikap anak akan tumbuh tak sesuai harapan.

"Saya telah mengobservasi banyak orangtua beberapa tahun ini (termasuk saya sendiri). Kesalahan orangtua dalam pengasuhan justru menambah bumbu dan kecanggungan saat mendampingi anak tumbuh berkembang," tuturnya.

Kaplin mengatakan, tak ada orangtua yang sempurna juga anak yang sempurna. Jika saat ini masih banyak kesalahan, atau dalam skala 10 Anda baru bisa menuntaskan enam target pengasuhan untuk anak, percayalah suatu hari Anda akan lebih baik lagi.

Hal lain yang juga perlu diperhatikan orangtua adalah sikap menghakimi atau mengkritisi pilihan orangtua lain dalam mengasuh anak. "Urus urusan pribadi saja. Rawat keluarga, diri sendiri, bertumbuhlah, belajar, tertawalah, bersenang-senanglah dan stop menghakimi orang lain," ungkapnya.

Perbedaan gaya pengasuhan justru memberikan kesempatan pada para orangtua bisa saling belajar satu sama lain. Memberikan dukungan satu sama lain akan lebih berarti ketimbang menggurui. Bertutur katalah yang baik dan bersikaplah terbuka. Kalau memang terbukti gaya dan metode pengasuhan Anda adalah yang terbaik, boleh Anda membaginya kepada orang lain.

"Anak-anak belajar dan meniru apa yang kita lakukan. Jadi mulailah dengan melakukan kebaikan, miliki kepercayaan diri, juga menunjukkan bahwa kita mampu dan tahu apa yang terbaik untuk keluarga," tandasnya.

Sumber: Your Tango

Editor :

wawa

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post