Kompas.com - Sejumlah kecil pria pasien kanker prostat mengeluhkan ukuran penis mereka tampak mengecil setelah menjalani serangkaian terapi pengobatan kanker prostat.
Menurut penelitian dari Dana-Farber Cancer Institute and Brigham and Women's Cancer Center, Boston, AS, para pasien yang mengalami efek samping tersebut merasa terganggu ketika berhubungan seks. Mereka juga merasa menyesal memilih terapi pengobatan tersebut.
Kanker prostat adalah salah satu dari sedikit jenis kanker di mana pasien memiliki beberapa pilihan terapi. Dan karena berbagai kemungkinan efek samping yang bisa terjadi, pasien seringkali bingung memilih terapi pengobatan.
"Hasil penelitian ini menunjukkan, pemendekan penis ini sangat berpengaruh pada kualitas hidup pasien. Karena itu efek samping seperti ini harus dibicarakan di awal sehingga pasien tidak merasa menyesal," kata ketua peneliti Dr.Paul Nguyen, ahli radiasi onkologi.
Efek samping tersebut ternyata cukup sering dialami oleh pasien yang menjalani prostatectomies atau operasi pengangkatan prostat dan pasien yang menjalani terapi hormonal serta dikombinasikan dengan radiasi.
Nguyen mengatakan, sebenarnya kebanyakan pasien bisa menerima efek samping pengobatan jika di awal mereka sudah diberitahu.
Penelitian yang dilakukan Nguyen itu melibatkan 948 pria yang mengalami kekambuhan kanker prostat. Mayoritas pria berusia antara 60-80 tahun. Lebih dari 50 persen pria mendapatkan operasi pengangkatan prostat, 24 persen radiasi yang dikombinasikan dengan terapi penghambat hromon dan 22 persen hanya mendapatkan radiasi.
Secara umum, 2,6 persen pria melaporkan ukuran penis mereka memendek setelah menjalani terapi pengobatan. Jumlah pria yang mengalami efek samping itu bervariasi tergantung jenis terapi. Misalnya, 3,7 persen pria yang menjalani pengangkatan prostat mengatakan penis mereka menyusut, sedangkan yang menjalani terapi hormon dan radiasi ada 2,7 persen yang mengalami efek samping serupa.
Sebaliknya, tidak ada keluhan ukuran penis memendek pada pria yang hanya menjalani terapi radiasi, baik dengan mesin X-ray atau biji radioaktif yang diimplan langsung ke dalam prostat.
Sebagai informasi, tim peneliti tidak melakukan pengukuran penis para pasien sebelum dan setelah terapi. Studi ini disimpulkan hanya berdasarkan opini pasien.