KOMPAS.com - Tahun 2013 telah tiba. Menengok kembali ke tahun lalu, khususnya dunia fashion, diwarnai banyak perkembangan positif serta tampilnya kreatifitas anak-anak muda. Tetapi di tahun 2012 ini juga Indonesia ditinggal beberapa orang-orang hebat yang telah berkontribusi besar kepada dunia fashion.
Sepanjang tahun 2012, para praktisi dan pengamat dunia fashion Indonesia kehilangan beberapa tokoh terbaiknya. Tahun 2012 diawali dengan kejutan akan berita duka meninggalnya perancang busana Adesagi Kierana (34). Tepat pada perayaan tahun baru, Adesagi menutup mata untuk selamanya di Bandung.
Adesagi dikenal sebagai perancang yang kreatif, dan selalu mampu menangkap keinginan kliennya. Ia dikenal dengan rancangan yang memiliki cutting sederhana, tetapi tampak indah membungkus tubuh perempuan.
Di tengah kemeriahan Jakarta Fashion Week, November lalu, Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) menyampaikan kabar duka. Salah satu anggotanya, Dandy Burhan, meninggal dunia pada Kamis, 8 November 2012 akibat penyakit kanker pembuluh darah.
Dandy termasuk perancang senior yang banyak berjasa bagi perkembangan pendidikan dunia fashion. Ia selalu menyemangati para desainer muda untuk tetap berkarya dan meraih kesempatan di dunia profesional semasa hidupnya. Ia juga seorang guru yang tidak pernah pelit membagi ilmunya.
Rasa kehilangan yang amat sangat juga dirasakan ketika penulis fashion senior Indonesia, Muara Bagja, berpulang pada Senin, 30 April 2012. Muara menyerah setelah berjuang melawan kanker kelenjar getah bening. Indonesia pun kehilangan sosok seorang pengamat dan penulis mode yang cerdas dan berwawasan luas.
Bagi kalangan desainer dan wartawan mode, almarhum merupakan salah satu penggagas penulisan fashion di Indonesia. Gaya penulisannya santun, tidak menggurui, tapi memberikan pesan dan solusi untuk dunia mode Indonesia.
Di luar dunia fashion, Indonesia juga kehilangan salah satu tokoh kulinernya. Muchtar Alamsyah, atau Chef Tatang, salah satu koki terkenal di Indonesia, meninggal akibat serangan jantung.
Chef Tatang memberikan kontribusi yang besar untuk kemajuan perkembangan kuliner Indonesia. Memasak dengan cara yang menyenangkan dan penuh tawa memang jadi salah satu filosofinya untuk bisa menghasilkan makanan yang lezat. Bersama tiga chef lainnya, Ucu Sawitri, Haryanto Makmoer, dan Edwin Lau, chef yang humoris ini terpilih oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) untuk belajar "memasak" dalam program Train the Trainers di Amerika Serikat.
Berita terkait:
- Adesagi Kierana Desainer Muda Bertalenta Meninggal Dunia
- Adesagi di Mata Sahabat dan Kerabat
- Adesagi Diduga Meninggal karena Keracunan Gas
- Fashion Tanpa Muara Bagdja
- Muara Bagdja Penulis Fashion Langka
- Chef Tatang Kini Sudah Tiada
- Desainer Dandy Burhan dalam Kenangan
Editor :
Hesti Pratiwi