Kompas.com - Meletakkan kepala di bantal empuk mungkin membuat tidur Anda lebih nyenyak. Tapi tidak demikian halnya dengan bayi, mereka tetap bisa terlelap tanpa bantal, bahkan ada ahli yang tidak merekomendasikan penggunaan bantal untuk bayi.
Alasan utama para ahli melarang penggunaan bantal di tempat tidur bayi adalah karena bantal bisa meningkatkan risiko bayi kehabisan napas. Ini karena jika wajah mereka tertindih atau tertekan bantal, leher mereka belum cukup kuat untuk membalikkan wajah.
Selain itu bayi juga dinilai lebih sensitif terhadap alergen seperti kutu debu, bulu, serta meterial perlengkapan tidur lainnya yang bisa meningkatkan reaksi alergi.
The U.S Consumer Product Safety Commision merekomendasikan agar bayi sampai usia 12 bulan tidak menggunakan bantal. Bahkan, tingginya angka kejadian SIDS (sindrom kematian mendadak pada bayi) di AS membuat sebagian dokter menyarankan agar anak usia 2 tahun ke bawah tidak perlu memakai bantal saat tidur.
Bayi dianggap aman menggunakan bantal jika ia sudah memiliki kontrol yang baik pada gerakan kepala dan lehernya sehingga ia dapat menghindar jika wajahnya tertutup bantal.
Jika bayi sudah cukup siap untuk tidur dengan bantal, sebaiknya Anda membeli bantal baru untuk melindunginya dari paparan kutu debu dan kuman yang mungkin sudah menumpuk di bantal lama. Pilihlah bantal kecil dan tidak terlalu empuk.