KOMPAS.com - Menyusui atau memberikan ASI kepada bayi sudah banyak diketahui manfaatnya bagi tumbuh kembang bayi. Namun sebuah studi baru mengatakan, menyusui pun bermanfaat bagi kesehatan para ibu. Studi ini menunjukkan bahwa menyusui dapat menurunkan risiko wanita terkena kanker ovarium hingga 91 persen.
Menurut American Cancer Society, kanker ovarium merupakan jenis kanker kesembilan yang paling umum terjadi pada pada wanita di Amerika Serikat. Kanker ovarium juga merupakan penyebab kematian akibat kanker terbanyak kelima bagi perempuan. Sebagian alasan mengapa kanker ini bisa sangat mematikan adalah karena gejalanya jarang dapat dideteksi sejak dini. Hanya sekitar 20 persen dari penderita kanker ovarium yang terdeteksi dini. Selain itu, gejala kanker ini pun sering kali umum terjadi sebagai gejala penyakit lain juga, seperti sakit perut dan sering buang air.
Riset terbaru dilakukan para peneliti di Curtin University, Australia. Studi ini melibatkan 493 pasien yang telah didiagnosis menderita kanker ovarium dan 472 pasien penyakit lain. Rata-rata pasien tersebut berusia 59 tahun. Mereka ditanya tentang berapa banyak anak yang mereka miliki dan berapa lama mereka menyusui masing-masing anaknya.
Studi yang dimuat dalam American Journal of Clinical Nutrition edisi bulan depan ini menemukan bahwa wanita yang menyusui lebih dari 13 bulan memiliki 63 persen risiko lebih kecil untuk terkena kanker ovarium dibanding wanita yang menyusui kurang dari tujuh bulan. Hasil ini pun berbanding lurus dengan lama menyusui. Dari hasil penelitian terlihat bahwa ibu dengan tiga anak dan menyusui selama lebih dari 31 bulan memiliki 91 persen lebih rendah risiko menderita kanker ovarium dibandingkan wanita yang menyusui untuk di bawah 10 bulan.
Menurut para paneliti, menyusui membantu mencegah kanker ovarium karena dapat menunda ovulasi. Para peneliti percaya semakin sering ovulasi terjadi, maka semakin besar risiko mutasi sel, yang dapat memicu penyakit.