KOMPAS.com - Kerap bingung dengan gaun pengantin seperti apa yang akan dikenakan saat pesta pernikahan? Ada baiknya mencoba mengikuti sejumlah saran dari desainer Didi Budiarjo berikut ini.
Pertama, untuk desain baju ataupun gaun pengantin ada baiknya memberi perhatian lebih pada bentuk tubuh, bukan pada gaunnya. Ibaratnya, jadilah diri sendiri, jangan terlalu terpengaruh dari majalah atau foto di internet yang kadang kerap membuat seseorang menjadi tidak realistis pada diri sendiri. Apakah bentuk tubuh memungkinkan untuk mengenakan desainnya apa tidak. Lalu, juga realistis, apakah sesuai dengan budget atau tidak.
Kedua, gaun pengantin tidak harus yang mewah atau glamor, tapi yang penting adalah orang yang mengenakan gaun itu sendiri. Jangan sampai karena gaun pengantinnya kelihatan heboh, kesannya menenggelamkan si pemakainya.
Ketiga, untuk urusan warna ada banyak sekali pilihan. Ada ribuan jenis warna. Misalnya untuk warna putih saja, ada macam-macam tone-nya, mau yang putih macam tone marmer atau cangkang putih telur.
Pertimbangannya kemudian adalah, sesuaikan dengan warna kulit. Untuk ini, bisa minta saran pada desainer, mana yang cocok untuk Anda. Sebagai contoh, mau pakai tone putih yang mana jika kulit putihnya jenis kaukasian atau oriental? Itu akan memberikan kesan warna putih yang berbeda.
Keempat, bagaimana jika bingung dengan mode? Sebenarnya detail rok berekor dan baju mekar itu saja sudah merupakan ciri khas gaun pengantin. Oleh karena itu, sebaiknya Anda untuk memberi perhatian lebih besar pada detail.
Sangat penting untuk mempunyai referensi gaun pengantin, entah itu dari majalah atau internet untuk membantu memberi gambaran mengenai gaun yang diinginkan.
Editor :
Dini