Kompas.com - Serangan jantung adalah peristiwa darurat medis. Tindakan pertama yang diberikan pada pasien serangan jantung akan berpengaruh besar untuk mencegah kerusakan jaringan jantung. Selain mempraktikkan CPR dengan menekan dada, merangsang agar pasien batuk dianggap bisa membantu menormalkan denyut jantung.
Di menit-menit awal begitu terjadi serangan jantung akan terjadi irama jantung jantung yang tidak stabil atau denyut jantung melemah. Menurut dokter spesialis jantung dari Pusat Jantung Nasional Harapan Kita (PJNHK) dr. Iwan Dakota, batuk hanya efektif untuk serangan jantung tipe kedua.
"Irama denyut jantung yang normal adalah sekitar 60-100 per menit, namun ketika terjadi serangan jantung bisa melemah menjadi sekitar 20-30 per menit. Jika tidak segera diberi tindakan denyut jantung akan berhenti berhenti," papar Iwan dalam konferensi pers peluncuran Absorb Bioresorbable Vascular Scaffold Kamis (4/4/2013) di Jakarta.
"Batuk dapat meningkatkan denyut jantung yang melemah saat terjadi serangan jantung," ujar dokter dari Divisi Vaskular Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI ini.
Dalam kesempatan yang sama, spesialis jantung dari Divisi Non-Bedah Intervensi, Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Doni Firman Sp.JP, mengatakan, sebelum melakukan pertolongan pertama pada orang yang mengalami gejala serangan jantung, perlu dilakukan deteksi untuk memastikan yang terjadi adalah serangan jantung.
Serangan jantung umumnya ditandai dengan rasa sakit pada daerah dada, napas pendek, rasa sakit pada rahang atau lengan, rasa panas, mual, muntah, dan berkeringat.
"Pertolongan pertama yang dapat dilakukan oleh awam adalah dengan mengistirahatkan orang tersebut, melonggarkan pakaian yang mengikat, dan yang paling penting adalah segera membawanya ke rumah sakit," jelas Doni.
Setiap tahun jutaan orang meninggal dunia karena tidak mendapat bantuan medis secepatnya. Jangan merasa malu jika ternyata pasien yang sudah dibawa ke rumah sakit bukan menderita serangan jantung. Meski tidak yakin dengan gejala penyakitnya, mencari bantuan medis adalah tindakan paling bijaksana.