KOMPAS.com - Setelah 75 tahun bertahan untuk tidak membuka cabang usahanya, rumah jahit The Beauty Tailor kini membuka cabang pertamanya di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat.
"Langkah ini menjadi permulaan ekspansi usaha kami, sekaligus menjadi salah satu cara untuk mendekatkan diri pada konsumen," ungkap Norman Reggy, generasi ketiga penerus The Beauty Tailor kepada Kompas Female, di Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis (18/4/2013).
Mall dipilih menjadi lokasi cabang pertama karena keinginan mereka untuk mendapatkan pelanggan baru, khususnya anak-anak muda.
"Anak muda sekarang kan lebih senang main ke mall. Maka, kami berpikir mall adalah lokasi yang tepat untuk mempopulerkan brand kami kepada anak muda. Karena tak bisa dipungkiri, anak muda sekarang juga suka tampil lebih rapi dengan setelan jas formal atau kasual," jelasnya.
Untuk merangkul anak muda pula, Rio Dewanto didapuk menjadi ikon dari The Beauty Tailor.
Norman juga menambahkan bahwa keputusan pembukaan cabang ini juga disebabkan karena lokasi pertama rumah jahit di Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, dianggap sudah tak lagi strategis. Selain daerahnya rawan macet dan masuk kawasan three in one, kini kawasan tersebut juga sudah ditertibkan sehingga para pelanggan kesulitan mencari lahan parkir.
Langganan pejabat dan artis
Sama seperti rumah jahit lainnya, The Beauty Tailor menyediakan jasa penjahitan baju pria seperti setelan jas formal, kemeja, celana, dan jas kasual. Rumah jahit ini juga bisa menyediakan layanan jahit untuk busana perempuan, namun hanya busana yang simpel saja dan bukan gaun.
Rumah jahit yang kini dikelola oleh kakak-beradik, Norman, Harris, Rachmad, dan Nani Reggy ini selalu mengutamakan kualitas busana yang mereka hasilkan. Untuk mendapatkan kualitas yang maksimal mereka hanya menggunakan bahan-bahan dari Italia dan batik dari Pekalongan.
Karena kualitas jahitan yang prima, tak heran kalau rumah jahit ini jadi langganan pejabat negara dan selebriti seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Yudhoyono, Edhie Baskoro, Mahfud MD, Rio Dewanto, Taufik Kiemas, sampai Christian Bautista. "Bahkan Pak SBY sudah jadi langganan kami sebelum menjadi pejabat negara," tambahnya.
Untuk mendapatkan busana yang benar-benar berkualitas, Norman mengaku butuh waktu sekitar satu bulan untuk menjahitnya. Namun, jika Anda tak sabar untuk segera memakai jas, kemeja polos, kemeja batik, jaket, dan celana panjang pria, The Beauty Tailor juga menyediakan busana-busana pria ready to wear di gerainya.
"Semua busana ready to wear ini masih bisa di-customized sederhana, seperti dikecilkan, dipotong tangan, diganti warna kancing, dan lain-lainnya, tanpa biaya tambahan," katanya.
Untuk satu buah jas, rumah jahit ini mematok harga Rp 650.000, celana panjang Rp 1,1 juta, kemeja batik Rp 1,4 juta, dan setelan jas Rp 7,5 juta.
Editor :
Dini