Kompas.com - Jumlah anak-anak yang menderita alergi terus meningkat. Sayangnya gangguan alergi ini belum bisa diobati. Karena itu para ahli berusaha menggali upaya pencegahannya. Salah satu cara yang diduga berpotensi bisa mencegah kejadian alergi adalah mengenalkan ikan pada anak sejak dini.
Sebuah studi yang dilakukan di Swedia dilakukan terhadap 3000 anak ditujukan untuk melihat efek dari konsumsi ikan terhadap berkurangnya risiko alergi, seperti alergi musim, debu, dan eksim. Dicari tahu pula apakah efek pencegahan itu bisa bertahan jangka panjang.
Studi ini menunjukkan bahwa anak yang mengonsumsi paling tidak dua sajian ikan setiap bulan, risikonya memiliki alergi 75 persen lebih rendah. Studi juga menunjukkan adanya pergeseran pemikiran dari para orangtua untuk mengenalkan anak pada makanan yang beragam di usia muda.
Yang mengejutkan, pola makan kaya ikan bagi anak usia satu tahun sudah umum di beberapa area di dunia. Salah satunya di wilayah Mediterania. Dalam pola makan Mediterania, makanan yang menjadi fokus utama adalah buah-buahan, sayur-sayuran, gandum utuh, minyak zaitun, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Selain itu, ikan dan makanan laut lain dengan kandungan merkuri rendah.
Penganut diet jenis ini juga membatasi asupan produk susu. Mereka membatasi hanya mengonsumsi yogurt atau keju segar.
Studi lain meneliti pada sekitar 460 anak yang tinggal di Minorca (sebuah pulau di Mediterania). Studi tersebut menemukan, anak yang utamanya makan makanan nabati paling tidak risikonya 62 persen lebih rendah untuk memiliki asma atau alergi. Studi itu juga menunjukkan bahwa anak-anak yang makan 60 gram ikan setiap hari risikonya terkena alergi 57 persen lebih rendah.
Hubungan pasti antara gaya diet Mediterranean dan alergi masih belum diketahui, namun penemuan seperti ini dapat membuka cakrawala baru tentang pengenalan makanan yang beragam terhadap anak-anak. Kendati demikian, Anda sebaiknya berkonsultasi dulu pada dokter anak sebelum mengubah pola makan mereka.