Kompas.com - Meskipun sangat jarang terjadi, tetapi seorang pasien yang sudah mendapatkan anestesi bisa terbangun saat dokter sedang melakukan pembedahan. Apa yang sebenarnya terjadi?
Tiba-tiba tersadar saat di meja operasi disebut juga dengan "kesadaran selama pembiusan". Hal ini hanya terjadi pada sekitar 1-2 kali untuk setiap 1.000 penggunaan obat bius. Seorang pasien disebut mengalami kesadaran ketika mereka bisa mengingat dengan benar kejadian yang dialaminya di meja operasi.
Tersadar saat berada di meja operasi lebih banyak dialami pasien yang menjalani operasi jantung, operasi caesar, atau kondisi yang disebabkan trauma. Pada operasi tersebut biasanya dokter tidak memberikan obat dengan dosis yang biasa karena lebih mengutamakan keselamatan pasien.
Kesadaran selama pembiusan bisa terjadi karena peralatan yang dipakai tidak berfungsi atau karena pasien memiliki metabolisme tinggi untuk memecah obat bius lebih cepat dari biasanya.
Walaupun dalam kondisi "sadar" namun kebanyakan pasien tidak merasakan sakit selama mengalami kesadaran saat dioperasi. Meski begitu hal itu bisa menimbulkan trauma dan kecemasan sesudahnya.
Menurut Dr.Morris Brown, kepala bagian anestesi di Henry Ford Hospital, Michigan, AS, mengatakan, tujuan utama pembiusan adalah membuat pasien bebas dari sakit dan stres selama tindakan operasi.
"Jika pasien justru menjadi sadar dan bisa mengingat meski di bawah pengaruh obat bius, maka itu akan menyebabkan gangguan trauma," kata Brown.
Ia menambahkan, pasien tak perlu terlalu khawatir akan terbangun di tengah meja operasi karena kejadiannya termasuk jarang. Sebelum memberikan obat dokter anestesi akan menjelaskan apa yang akan Anda alami selama dibius.
Beberapa pasien mengaku bermimpi selama operasi atau bisa mengingat suasana ruang operasi. Namun hal tersebut ternyata tidak termasuk dalam kondisi "kesadaran saat pembiusan". Sensasi dan memori tersebut kebanyakan tidak sama dengan apa yang sebenarnya terjadi.