Rutinitas Jadi Tantangan Terbesar Perempuan

Beranda - Kompas Female
http://4skripsi.blogspot.com/
Rutinitas Jadi Tantangan Terbesar Perempuan
Apr 23rd 2013, 15:58

KOMPAS.com - Sebagai kaum perempuan, banyak sekali peran dan aktivitas yang harus kita lakukan, terlebih lagi jika kita sudah berkeluarga. Perempuan mampu menjalani berbagai tuntutan peran dan aktivitas tersebut, sampai akhirnya hal itu menjadi suatu rutinitas.

Ya, rutinitas itulah yang akhirnya menjadi tantangan terbesar bagi perempuan. Sebab ketika sudah menjadi rutinitas, lama-kelamaan berbagai peran dan aktivitas tersebut berlalu tanpa kesan yang berarti.

"Karena merasa harinya berjalan begitu-begitu saja, perempuan merasa hidupnya meaningless," ungkap psikolog Rosdiana Setyaningrum, saat peluncuran kampanye "Rexona DO:MORE Women" di The Patio Function House, Jakarta, Selasa (23/4/2013).

Oleh sebab itu, sebelum semuanya terlambat, mulailah untuk memaknai setiap aktivitas Anda mulai sekarang. Rosdiana menambahkan, peran sebagai perempuan sebaiknya tidak lagi dilihat berdasarkan kuantitas, tapi juga kualitas waktu yang digunakan.

Contoh gampangnya, mungkin Anda tidak punya banyak waktu untuk anak karena kesibukan Anda. Tetapi ketika Anda memiliki waktu berharga tersebut, fokuslah pada anak. Lupakan dulu ponsel dan tablet yang selalu memberondong Anda dengan email-email yang menuntut jawaban segera. Akan percuma jika secara fisik Anda berdekatan dengan anak, namun pikiran Anda melayang ke mana-mana, bukan?

Diana memberikan tips sederhana untuk memaknai setiap peran yang dijalani kaum perempuan. Usia 20-an sampai 30-an merupakan masa di mana kita harus produktif dan harus melakukan sesuatu yang berarti. Maka, nikmati dan hayati setiap peran tersebut dengan sepenuh hati.

"Setiap kegiatan yang dilaksanakan sekecil apa pun harus dimaknai dengan baik. Dengan menghargai setiap kegiatan, kita bisa mendekatkan hubungan dengan orang sekitar kita. Tak perlu ruang lingkup besar (untuk memaknai suatu kegiatan). Mulailah dari yang kecil," tutupnya.

Jika kita sudah memaknai peran itu, maka Anda tidak akan melakukannya dengan terpaksa, apalagi sekadar menjalaninya sebagai rutinitas yang membosankan. Dengan mampu memberi makna pada peran Anda tersebut, saat memasuki usia dewasa Anda akan menjadi sosok yang lebih bijaksana.

Editor :

Dini

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post