KOMPAS.com - Membeli bedcover atau kain sprei, sarung bantal, dan guling, seringkali teralihkan oleh motif yang cantik. Padahal yang lebih penting adalah bahannya, sedangkan motif ada di nomor kesekian untuk urutan penting-tidaknya, demikian saran praktisi dan pengamat tekstil Yuliab Koersen. Selain itu menurut Koersen setidaknya ada lima pertimbangan yang bisa jadi pertimbangan sebelum membeli kain sprei.
Pertama, ketahui dengan baik bahan sprei yang ingin dibeli. Dianjurkan untuk membeli kain berbahan katun 100 persen, bukan campuran polyester atau lainnya. Katun memiliki sifat kuat, mengilap, dan lembut. Untuk memilih katun berkualitas tinggi ada tiga faktor yang harus diketahui, yakni jenis katun, kemurniannya, serta tingkat kepadatan benang atau thread count.
Jenis katun ada banyak, dari mulai short staple cotton, upland cotton, dan extra long staple cotton (ELS). Jenis-jenis ini merujuk dari mana katun tersebut berasal dan diproduksi. Katun ELS biasanya diberi label logo seperti katun Egypt, Supima, dan MicroCotton.
Sementara thread count, adalah hitungan yang digunakan untuk sprei, berdasar tingkat kepadatan benang setiap inci persegi. Kehalusan benang yang digunakan dan juga teknik penenunan akan memengaruhi besar angka thread count yang juga berujung pada tingkat kekuatan dan kehalusan kain. Biasanya berkisar dari 120 sampai 1000; makin padat makin nyaman, dan tentunya makin mahal.
Kedua, tentukan kebutuhan dan keinginan. Dalam hal ini, pemilihan kain lalu berdasarkan kehalusannya, dan sesejuk apa yang dibutuhkan. Setelah itu baru warna dan desain yang diinginkan.
Pertimbangan ketiga, perhatikan klaim dari produsen dengan membaca detail informasi produk pada kemasan. Bila perlu tanya pada sales promotion girl yang bertugas mengenai informasi yang tertera. Keaslian beberapa katun bisa ditemukan dari logo kecil atau sertifikat di kemasan.
Keempat, sesuaikan keunggulan produk dengan harga. Setelah mendapat informasi mengenai produk, sesuaikan dengan harga. Sprei berkualitas tinggi merupakan investasi jangka panjang karena kain berkualitas memiliki daya tahan yang baik.
Terakhir, sentuh kain secara langsung. Karena hanya pengalaman langsung yang dapat membandingkan klaim produsen dan harga terhadap kualitas kain yang diinginkan. Sebagai contoh, tekstur kain sprei dengan motif tenun dan cetak akan menimbulkan kehalusan yang berbeda. Begitu juga dengan jenis kain.
Editor :
Dini
.png)
