KOMPAS.com - Jakarta Food and Fashion Festival 2013 (JFFF) akan kembali digelar pada 9-26 Mei 2013 mendatang di Mal Kelapa Gading, Hotel Harris, dan La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Antusiasme pengunjung yang tinggi dan adanya permintaan mereka untuk menambah hari mendorong kami memperpanjang waktu seminggu lagi. Sehingga total pelaksanaannya jadi tiga minggu," ungkap Anwar A.Salim, Ketua Pelaksana JFFF, di sela konferensi pers JFFF di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (2/4/2013).
Pelaksanaan festival tahun ini menandai perhelatannya yang memasuki tahun ke-10, sehingga tema yang diambil adalah "One Decade". Anwar menambahkan bahwa pada ulang tahunnya yang kesepuluh ini, JFFF akan mengemas acara dengan lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Ia juga menjanjikan adanya beberapa perbaikan dan perluasan area pelaksanaan.
Perhelatan ini juga disambut baik oleh Basuki Tjahaja Purnama, Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Ajang ini bisa jadi cara positif untuk memperkenalkan Indonesia ke tingkat internasional. JFFF juga bisa jadi cerminan bahwa Jakarta bisa jadi trendsetter dalam fashion dan food. Jadi pada akhirnya bisa menarik banyak wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia," ungkap Basuki.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, ajang ini menghadirkan fashion show dari desainer terkenal Indonesia, seperti Musa Widyatmojo, Anne Avantie, dan Stephanus Hamy. Tahun ini, para desainer diminta untuk menitikberatkan kreasinya pada desain yang ready to wear. Tak cuma itu, mulai tahun ini JFFF juga sudah bisa disaksikan secara live streaming di website JFFF.
Selain sederet desainer yang menampilkan kreasi terbarunya, JFFF kali ini juga menghadirkan Fashion Village, yaitu pameran untuk industri fashion dari beberapa brand lokal dan berkualitas.
"Tahun ini ada lebih banyak desainer yang bergabung. Selain itu, Fashion Village juga akan digelar lebih luas. Dulunya hanya ada 20 penjual, tapi sekarang ada 80 penjual, namun dibagi dalam tiga sesi selama tiga minggu," tambahnya. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dan kreativitas dari brand lokal Indonesia.
JFFF juga memperluas area Kampoeng Tempoe Doeloe (KTD). Jika tahun lalu area KTD hanya berada di tengah La Piazza, kini diperluas sampai di bagian depan mal ini. Ada 80 lebih stan makanan tradisional yang dihadirkan di KTD, seperti Nasi Lemak, Laksa, Mie Kangkung, dan lainnya. Anda bisa menikmati semua makanan ini di tengah suasana kolonial Belanda berlatar belakang gedung Candra Naya.
Ajang Wine and Cheese Expo juga dihadirkan dalam kemasan baru. Program ini digelar sebagai ajang pertukaran budaya, sekaligus sebagai jembatan untuk mempromosikan JFFF ke tingkat international. Pada 26 Mei akan digelar Jakarta Wine and Cheese Run yang diadaptasi dari Marathon du Medoc dari Bordeaux, Perancis. Kegiatan ini mengharuskan peserta untuk berlari sepanjang 10 km dengan menggunakan kostum bertema fiksi ilmiah. Nantinya pemenang kompetisi ini akan memperoleh hadiah utama mengikuti Marathon Du Medoc 2013 di Bordeaux, Perancis, pada 7 September 2013.
Face icon
Tahun sebelumnya, JFFF memperkenalkan Kelly Tandiono sebagai fashion icon-nya. Namun tahun ini JFFF tidak menggunakan seorang fashion icon, tetapi 10 model face icon. "Face icon yang terpilih ini merupakan alumni dari Gading Model Search. Mereka didapuk menjadi face icon karena mereka berdedikasi dan berpotensi untuk menjadi model terkenal," jelasnya.
Editor :
Dini