KOMPAS.com - Kebiasaan yang dinilai "jorok" seperti mengupil atau menggigit kuku ternyata tidak selamanya buruk. Menurut sebuah studi, kebiasaan-kebiasaan ini justru dapat meningkatkan kekuatan sistem imun.
Adalah Profesor Scot Napper, dosen asal Kanada yang membiarkan anak didiknya untuk mengorek lubang hidung mereka untuk mengetahui kebiasaan ini memiliki manfaat kesehatan. Ia juga meminta mahasiswanya memakan lendir masing-masing untuk lebih mengerti mengenai sistem imun manusia.
Napper percaya, memakan lendir di hidung dapat meningkatkan kekuatan sistem imun karena tindakan tersebut seperti mengenalkan sejumlah kecil kuman yang tidak berbahaya pada tubuh.
Teori Napper ini mendukung sebuah teori lain yang menyebutkan tingkat higienitas yang baik justru memicu peningkatkan risiko alergi dan gangguan autoimun.
Dalam studinya, Napper membagi kelasnya menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diminta mengupil dan memakannya, sedangkan yang lain tidak. Kemudian ia pun mengobservasi bagaimana sistem imun merespon kebiasaan tersebut.
Profesor Biokimia dari University of Saskatchewan ini menerapkan percobaan pada mahasiswa tingkat pertama dan membiarkan mereka merasakan sendiri perubahan pada sistem imun mereka.
"Ilmu pengetahuan adalah tentang bertukar gagasan, bukan hanya datang dan mencatat materi kuliah," ujar Napper.
Ia mengatakan, mengupil adalah kebiasaan alamiah. Dari perspektif evolusi, manusia awalnya berasal dari lingkungan kotor yang kemudian mulai berubah menjadi bersih dan steril.
Hal senada juga dikatakan pakar lain seperti dr. Hilary Longhurst, konsultan imunologis dari Bart's NHS Trust. Ia mengatakan, kebiasaan menggigit kuku dapat meningkatkan kekuatan sistem imun.
Sistem imun bekerja dengan mengembangkan "ingatan" dan mencatat bagaimana untuk melawan partikel asing yang masuk ke dalam tubuh. Sehingga ketika partikel yang sama masuk kembali ke dalam tubuh, sistem imun sudah mampu melawannya dengan sempurna.