KOMPAS.com - Anak adalah peniru ulung. Sebagian besar polah tingkah dan kebiasaan anak sangat dipengaruhi oleh kebiasaan yang dilakukan oleh orang sekitarnya, terutama orangtua.
Jika kebiasaan baik, seperti menyikat gigi teratur dan dengan cara yang benar, dilakukan oleh orang sekitarnya. Anak akan lebih mudah terinspirasi untuk memiliki kebiasaan yang serupa.
Psikolog anak Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan, orang tua merupakan role model bagi anak dalam melakukan sesuatu. Orang tua, terutama ibu, merupakan figur paling penting dalam mengajarkan suatu kebiasaan yang baik.
Meniru, lanjut Vera, merupakan kemampuan yang dapat dilakukan anak sejak usia enam minggu. Bahkan pada usia delapan hingga 12 tahun, anak akan mencari informasi dan bertanya pada orangtua. Tahapan pemikiran anak dalam kisaran usia ini adalah konkrit operasional.
"Dalam usia tersebut, anak membutuhkan contoh nyata yang diamati dalam belajar suatu perilaku tertentu, kebiasaan menyikat gigi adalah salah satunya," tutur Vera dalam talk show yang bertajuk "Perilaku Menyikat Gigi dalam Keluarga" di Jakarta, Senin (6/5/2013).
Agar mampu menjadi role model yang baik bagi anak, Vera pun memberikan beberapa kiat berikut.
1. Mudah dipahami
Tidak perlu menuntut anak melakukan hal-hal rumit yang sulit dipahami olehnya. Mulailah dengan hal-hal sederhana seperti menyikat gigi sebelum tidur. Jika anak sudah mulai terbiasa, boleh untuk meningkat ke kebiasaan lainnya.
2. Perlihatkan mudah melakukannya
Jika orangtua pun sering mengeluh saat melakukan suatu kebiasaan, maka anak pun akan merasa hal tersebut sulit untuk dilakukan.
3. Menyenangkan
Lakukan kegiatan dengan cara yang menyenangkan agar anak tertarik untuk terus melakukannya. Misalnya, saat menyikat gigi, lakukan sambil bernyanyi, menari, ataupun berdongeng.
4. Rewarding
Berilah konsekuensi positif jika anak sudah melakukan kebiasaaan tersebut. Misalnya, katakan gigi anak akan bersih dan terhindar dari keropos jika rajin menyikat gigi. Dan bila perlu berilah anak hadiah jika mampu rutin melakukannya.
5. Lakukan secara konsisten, jadikan kebiasaan
Jangan hanya mengajak anak melakukan suatu kebiasaan satu dua kali, namun tetap konsisten melakukannya. Akhir pekan, saat punya banyak waktu bertemu anak, merupakan waktu yang tepat untuk terus mengajak anak melakukan kebiasaan tertentu.