Kompas.com - Hampir kebanyakan rumahtangga menyiapakan dua menu yang berbeda, satu untuk orang dewasa dan satu menu untuk anak-anak. Padahal menurut studi terbaru, anak yang mengasup menu yang sama dengan orangtuanya punya pola makan lebih sehat.
Mengasup makanan orangtua dinilai sebagai faktor penting dalam menentukan apakah pola makan anak akan sehat. Pola makan sehat yang dimaksud antara lain, apakah mereka terbiasa ngemil di antara waktu makan, melewatkan sarapan, senang makan sayur, atau makan di depan televisi.
"Menawarkan anak menu yang terpisah di waktu makan besar bisa menyebabkan anak kekurangan nutrisi tertentu. Misalnya saja jika sayuran tak diberikan," kata Valeria Skafida, peneliti dari University of Edinburgh's Center for Research for Families and Relationship.
Dalam konteks keluarga Indonesia, tentu saja menu makanan orangtua yang cenderung pedas harus dihindari. Selain itu sebaiknya menu makanan tidak mengandung terlalu banyak gula, garam, dan lemak.
Penelitian yang dilakukan Skafida itu menganalisa pola makan 2.200 anak berusia 5 tahun di Inggris. Ternyata, kebanyakan anak-anak tersebut mengonsumsi makanan seperti pizza dan keripik, yang sudah jelas padat kalori tapi minim gizi.
Anak pertama umumnya punya pola makan lebih sehat dibanding dengan saudara-saudara mereka. Selain itu, seperempat keluarga yang disurvei mengatakan mereka jarang menikmati kegiatan makan bersama, bahkan bercakap-cakap saat makan.
Karena faktor kesibukan, kebanyakan orangtua makan dalam waktu yang terpisah dengan anaknya. Menurut Skafida, sebenarnya tak masalah makan dalam waktu yang berbeda, asalkan menu makanannya sama.
"Makan menu yang sama lebih penting daripada makan bersama," katanya.
Menurut Dr.Colin Michie, pakar nutrisi anak, ada kaitan antara makan dengan menu yang terpisah dan kekurangan vitamin tertentu pada anak.
"Kebiasaan makan bersama, seperti orang Perancis, akan mengurangi kemungkinan anak memanipulasi orangtua dengan makanan," katanya.
Ia menambahkan, mengarahkan pola makan anak sedini mungkin berdampak besar dalam mencegah anak susah makan dan suka jajan. Selain itu, jenis makanan yang diberikan orangtua kepada anak mereka berpengaruh pada berat badan dan status kesehatan mereka di masa depan.