Kompas.com - Risiko kesehatan seorang wanita ternyata bisa sangat bergantung pada kondisi ibunya. Karena itu komunikasi antara ibu dan anak sangat penting untuk mengetahui gangguan kesehatan utama yang pernah dialami ibu sehingga kita bisa lebih menjaga diri.
Berikut adalah beberapa pertanyaan penting yang bisa diajukan kepada ibu Anda untuk mengetahui faktor risiko penyakit yang mungkin "diwariskannya".
1. Bagaimana kondisi jantung ibu?
Faktor genetik dalam penyakit jantung sangat besar. Ketahui apakah ibu Anda pernah mengalami serangan jantung sebelum usia 60 tahun atau memiliki riwayat darah tinggi.
Jika Anda sendiri ternyata juga mengidap darah tinggi, perhatikan kadar kolesterol serta gula darah Anda. Antisipasi risiko penyakit jantung dengan mulai mengadopsi pola makan sehat dan rutin berolahraga.
2. Pernahkah terkena kanker?
Bila ibu Anda pernah terkena kanker payudara, ovarium, atau kanker kolon, dokter akan merekomendasikan untuk melakukan skiring kanker lebih dini dari biasanya.
3. Bagaimana proses kehamilannya?
Anda mungkin lebih sering mendengar cerita ibu mengenai betapa menggemaskannya Anda saat bayi, tetapi pernahkah Anda bertanya padanya bagaimana ia menjalani kehamilannya. Jika ibu Anda punya kesulitan untuk hamil, besar kemungkinan Anda juga akan mengalaminya. Meski begitu, faktor usia jauh lebih berperan dibanding kesuburan orangtua kita.
4. Kapan gejala pramenopause muncul?
Kebanyakan wanita mengalami gejala-gejala pramenopuase dan masuk masa menopause sama seperti yang dialami ibunya. Inilah yang disebut keturunan atau genetik. Beberapa gejala pramenopause seperti serangan panas (hot flashes, sulit tidur, atau sering berkeringat), juga dipengaruhi faktor genetik.
5. Adakah gejala depresi dalam keluarga?
Meski persepsi sudah mulai berubah, namun stigma terhadap penyakit mental masih tetap ada. Sehingga, mungkin ada anggota keluarga yang memiliki penyakit jiwa tetapi ditutup-tutupi karena tak semua orang merasa nyaman membicarakannya.
Mengetahui apakah ada anggota keluarga yang pernah menderita depresi, gangguan bipolar dan skizofrenia, tak perlu membuat Anda panik. Justru dengan mengetahui informasi ini bisa membuat kita lebih cepat mencari pertolongan terapis profesional jika mulai mengalami gejala-gejala depresi.